Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Ini Alasan UNESCO Pilih Pencak Silat Jadi Warisan Budaya

Kemendikbud mengatakan pencak silat sudah menjadi tradisi turun temurun. Sehingga dipilih UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Untuk Kemanusiaan.

13 Desember 2019 | 15.43 WIB

Pesilat Indonesia M Zaki Zikrillah (kanan) melepaskan tendangan ke arah lawannya dalam pertandingan final pencak silat putra kelas C 47-51 kilogram dalam ajang ASEAN School Games 2019, di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 22 Juli 2019. Dalam partai final tersebut, Zaki berhasil mengalahkan pesilat Thailand Jirat Janpet. ANTARA
Perbesar
Pesilat Indonesia M Zaki Zikrillah (kanan) melepaskan tendangan ke arah lawannya dalam pertandingan final pencak silat putra kelas C 47-51 kilogram dalam ajang ASEAN School Games 2019, di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 22 Juli 2019. Dalam partai final tersebut, Zaki berhasil mengalahkan pesilat Thailand Jirat Janpet. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hilmar Farid menjelaskan alasan UNESCO menetapkan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Untuk Kemanusiaan.

Penetapan itu dilakukan pada Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage yang berlangsung di Bogota, Kolombia, pada 9-14 Desember 2019.

Hilmar mengatakan, Pemerintah sudah mengusulkan pencak silat sejak 2017.  "Tentu karena kontribusi dari pencak silat terhadap kemanusiaan dan peradaban manusia. Dari situ saya kira cukup jelas kualifikasinya kenapa pencak silat dimasukkan ke dalam daftar representatif," kata Hilmar dalam konferensi pers di Gedung Kemdikbud, Jakarta, pada Jumat 13 Desember 2019.

Hilmar menjelaskan, pencak silat juga dipilih karena terbukti regenerasinya sejak awal abad ke-7. "Jadi paling enggak sekarang sudah ada 1200-1300 tahun ya masyarakat lekat dengan tradisi Pencak Silat," katanya.

Ia mengatakan UNESCO juga menilai seberapa jauh masyarakat masih menghidupi praktek kebudayaan itu. Hal ini juga berkaitan dengan upaya pelestarian dan tindak lanjut tanggung jawab masyarakat di masa mendatang.

"Karena kalau masyarakatnya enggak bergerak, itu akan dinilai UNESCO apakah warisan budaya tak benda itu masih dilestarikan atau tidak," ujarnya.

Hilmar menuturkan penetapan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda ini bisa membuka jalan bagi berbagai upaya pelestarian yang lebih luas. Tak hanya soal pengakuan, namun penetapan itu juga menyangkut tanggung jawab pelestarian.

"Sekarang kembali lagi ke kita. Maka segera kita buat pertemuan di antara komunitas, pemerintah, Kemdikbud, Menpora, bagaimana strategi pelestarian sehingga amanat bisa dilaksanakan dengan baik," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus