Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ini Kata Relawan Jokowi di Aceh Soal Calon Kepala BIN

Komunitas Aceh Jokowi Amin Kuat (KAJAK) yang merupakan relawan Jokowi di Aceh menyatakan keinginan mereka soal calon Ketua BIN.

26 Oktober 2019 | 21.18 WIB

Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) yang juga pengamat intelijen, Suhendra Hadikuntono (kanan) bersama Wali Nanggroe Aceh Darussalam, Tengku Malik Mahmud. (istimewa)
Perbesar
Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) yang juga pengamat intelijen, Suhendra Hadikuntono (kanan) bersama Wali Nanggroe Aceh Darussalam, Tengku Malik Mahmud. (istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Aceh Jokowi Amin Kuat (KAJAK) mendukung Suhendra Hadikuntono sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Demikian pernyataan Juru Bicara KAJAK, Khaidir di Banda Aceh, dalam rilisnya, Sabtu 26 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau sipil seperti Suhendra yang memimpin BIN, tentunya pendekatan-pendekatan yang digunakan lebih soft approach," kata Khaidir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suhendra, menurut penilaian Khaidir, mampu menanggulangi berbagai permasalahan sosial yang terjadi dengan menekankan dialog dan silaturahmi ke berbagai lapisan masyarakat. Suhendra disebutkan sudah ikut merawat perdamaian di Aceh.

"KAJAK memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Suhendra terkait pemanggilan Muzakir Manaf oleh Komnas HAM, yakni menentang pemanggilan itu," sebut Khaidir.

KAJAK menilai sangat sedikit tokoh nasional yang memahami persoalan perdamaian antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). "Suhendra termasuk dari yang sedikit itu," tegas Khaidir.

Khaidir mengajak tokoh-tokoh dan politikus-politikus nasional untuk terus menjaga kedamaian di Aceh. "Usia perdamaian ini masih baru sekali, dan tentu saja mudah retak," sebutnya.

KAJAK, lanjut Khaidir, juga mendorong ada peran pemerintah untuk menyosialisasikan Perjanjian Helsinki 15 Agustus 2005 antara Pemerintah RI dan GAM sebagai bahan pendidikan demokrasi agar konflik bersenjata di Aceh tidak terulang lagi baik di Aceh maupun wilayah lain di Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus