Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden menyertakan kelompok penyandang disabilitas sebagai warga negara yang harus diakomodasi kepentingannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Banyak mimpi yang sudah terlalu lama ditunda. Kita harus membuat janji negara menjadi nyata bagi semua orang, tidak peduli ras, etnis, keyakinan, identitas, atau kedisabilitasannya," ujar Joe Biden dalam pidato resmi pertamanya seperti dikutip dari transkrip pidato yang diunggah oleh Fox News, Minggu 8 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pernyataan Joe Biden ini menuai reaksi positif dari para aktivis isu disabilitas Amerika Serikat. Salah satunya Sarah Colero, advokat bagi isu kesetaraan disabilitas. "Saya begitu terharu mendengar pidato Joe Biden. Saya bukan pendukungnya, tapi dia menyebutkan kata itu: disabilitas," ujar Sarah Colero melalui Twitter.
Menurut Sarah Colero, ini pertamakalinya ada penyebutan identitas penyandang disabilitas secara resmi dalam pidato presiden Amerika Serikat. Selama ini, menurut dia, belum ada satupun presiden Amerika Serikat yang menyebut identitas difabel, bahkan Presiden George Bush yang meneken undang-undang penyandang disabilitas Amerika atau America Disability Act.
Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris beserta pasangan masing-masing, saat selebrasi kemenangan pada Pemilu 2020 di hadapan para pendukungnya, di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, 7 November 2020.
Pada 26 Juli 2020 atau peringatan berlakunya undang-undang disabilitas Amerika, Joe Biden menerbitkan rencana aksi Biden dalam mengusung isu penghormatan, perwujudan dan akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas. Terdapat tujuh aksi yang dikenal dengan Joe Biden Plan bagi penyandang disabilitas.
Salah satu kondisi yang diprioritaskan adalah pemulihan ekonomi dan ketersediaan akses lapangan kerja bagi difabel. Prioritas ini muncul setelah Joe Biden mengetahui tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas selama pandemi Covid-19 ini berkali lipat dibanding warga negara pada umumnya.
Argumentasi itu pula yang digunakan untuk melawan kebijakan calon presiden petahana, Donald Trump mengenai pembatasan jaminan sosial bagi penyandang disabilitas di Amerika Serikat yang berjumlah lebih dari 61 juta orang. Joe Biden juga berjanji memberikan kuota keikutsertaan difabel di Gedung Putih.
"Kami akan menunjuk direktur kebijakan disabilitas di dalam Dewan Kebijakan Domestik untuk memastikan bahwa isu disabilitas mendapat perhatian yang layak," begitu tertulis dalam Joe Biden Plan. "Isu ini ada di tingkat pemerintahan tertinggi dan diintegrasikan dalam diskusi kebijakan yang lebih luas."
FOX NEWS | WIONEWS | JOE BIDEN PLAN