Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah media Malaysia menyoroti mulai masuknya asap ke wilayah mereka akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam wilayah Indonesia. Hal ini mulai ramai mereka beritakan sejak 1 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahkan mengatakan malu karena pemberitaan tersebut. Padahal, kata dia, sebentar lagi ia akan melakukan kunjungan ke sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL, jarebu masuk lagi ke negara tetangga kita. Saya cek jarebu ini apa, ternyata asap. Hati-hati malu kita kalau ngga bisa menyelesaikan ini," kata Jokowi.
Salah satu media terbesar di Malaysia, The Star, membuat judul 'Masyarakat disarankan berhati-hati terhadap asap'. Dalam laporan itu asap dari Indonesia disebut akan mempengaruhi cuaca di Penang, Selangor, Kuala Lumpur, Negeri Sembilan, Putrajaya, hingga Sarawak.
Website berita lain, Utusan, membuat judul 'Malaysia Mulai Dilanda Jarebu'. Dalam laporan itu, mereka mengatakan asap berasal dari kebakaran hutan yang terjadi di Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Tak hanya The Star dan Utusan yang memberitakan urusan asap ini. Malaysia Kini pada edisi 1 Agustus 2019 menulis "Jabatan Meteorologi sahkan Malaysia mula dilanda jerebu", kemudian Berita Harian, di tanggal yang sama menurunkan laporan berjudul "Titik panas punca jerebu terus meningkat". Harian Metro edisi 3 Agustus 2019 juga menulis "Jerebu pada paras sederhana".
Hari ini, Selasa, 6 Agustus 2019, Presiden Jokowi menggelar Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla 2019, di Istana Negara, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku kecewa dengan adanya peningkatan kebakaran hutan di tahun ini, ketimbang tahun lalu.