Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Khutbah Salat Khusuf, Aher: Gerhana Bulan Bukan Peristiwa Mistik

Dalam khutbah salat khusuf, Gubernur Jawa Barat Aher mengatakan gerhana bulan bukan peristiwa mistik.

31 Januari 2018 | 22.20 WIB

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyampaikan khutbah usai salat Istisqo di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 14 Agustus 2015. Salat meminta hujan ini diikuti sebagian staf pemerintahan provinsi dan warga masyarakat umum. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyampaikan khutbah usai salat Istisqo di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 14 Agustus 2015. Salat meminta hujan ini diikuti sebagian staf pemerintahan provinsi dan warga masyarakat umum. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melaksanakan salat sunah Khusuf untuk menyambut gerhana bulan total di Masjid Al-Muttaqin, kompleks Gedung Sate, malam ini, Rabu, 31 Januari 2018. Aher pun mengisi khutbah selepas salat sunah gerhana.

“Zaman dulu gerhana dipahami mistis, dikaitkan gara-gara lahir seseorang, wafat seseorang,” kata dia di sela khutbah salat gerhana.

Baca juga: Gerhana Bulan, Gubernur Aher Beri Khutbah Salat Khusuf di Bandung

Aher mengatakan, Nabi Muhammad menegaskan soal itu. Salat gerhana yang dilakukan Nabi bersamaan dengan gunjingan masyarakat kala itu karena bersamaan dengan wafatnya putranya. “Nabi meluruskan, urusan gerhana tidak ada urusannya dengan mistik. Termasuk dengan kelahiran atau kematian seseorang. Ini murni gejala alam akibat keteraturan alam semesta. Ini disebutkan dalam khutbah Nabi saat itu,” kata dia.

Menurut Aher, situasi tersebut masih relevan saat ini. Masih banyak yang mengaitkan peristiwa alam dengan hal yang mistik. “Gerhana ini adalah tanda kekuasaan Allah karena pada saat tertentu, akibat dari keteraturan alam semesta ini, salah satunya adalah benda langit yang bernama matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Ini terjadi akbiat keteraturan yang luar biasa,” kata dia.

Sejumlah pejabat pemerintah provinsi hadir mengikuti salat gerhana bulan di masjid kompleks Gedung Sate. Di antaranya Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, serta Sekretaris Daerah Iwa Karniwa. Istri gubernur, Netty Heryawan, juga hadir.

Sayangnya bulan tidak nampak sejak pertama memasuki fase gerhana hingga, hingga menjelang berakhirnya gerhana jelang pukul 10 malam. Bayang-bayang awan menghalangi bulan. Hujan gerimis sesekali turun.

Tenda sudah disiapkan di halaman Gedung Sate, lengkap dengan teropong untuk menyaksikan gerhana bulan total. Puluhan pegawai provinsi akhirnya memilih menyantap kudapan dan cemilan yang disediakan di pelataran masjid sambil menunggu bulan muncul di balik awan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus