Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan ingin program bela negara bisa diterapkan di semua organisasi masyarakat (ormas), termasuk yang beraliran radikal. Dia mengklaim program bela negara banyak diminati ormas-ormas di Indonesia.
"Kami dekati mereka (ormas radikal), menyadarkan. Karena kader-kadernya kan dari Sabang sampai Merauke. Ngasih pemahaman kepada mereka. Bahwa yang dilaksanakan tidak benar. Jadi kami rangkul semua," kata Ryamizard di Aula Bhinneka Tunggal Ika Gedung Kementrian Pertahanan, Jumat, 12 Februari 2016.
Hari ini, Kementerian Pertahanan menandatangani kesepakatan bersama terkait pembinaan kesadaran bela negara bersama 20 ormas di gedung Kemenhan. Ryamizard mengaku banyak berkeliling ke daerah-daerah di Indonesia terkait program ini.
Menurut dia, antusiasime warga cukup besar. Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang meminta pelatihan bela negara. "Banyak juga ormas datang untuk minta latih bulan lalu. Ada yang di kopassus 3 hari, di rindam-rindam (Resimen Induk Kodam), di Bandung dekat universitas," kata dia.
Dalam penandatangan kesepakatan dengan 20 ormas pada hari ini, Ryamizard menunjuk mereka sebagai duta Bela Negara. Kata dia, nantinya ormas-ormas ini akan dibekali buku panduan terkait bela negara. Buku panduan ini akan digunakan oleh internal ormas dan disarankan untuk disebarluaskan oleh mereka.
Ia optimis program ini akan maju dengan melihat banyaknya ormas di Indonesia. "Jumlah ormas banyak sekali, ini baru sedikit," ujar dia.
Program Bela Negara menjadi salah satu program prioritas Kementrian Pertahanan Indonesia selain penguatan poros maritim serta pembaruan alusista. Ryamizard menargetkan dalam 10 tahun ke depan, Indonesia bisa memiliki 100 juta warga dengan dasar bela negara.
EGI ADYATAMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini