Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Nadiem Makarim Yakin Pemerintah Selanjutnya Lanjutkan Merdeka Belajar

Menurut Mendikbud Nadiem Makarim, bila program Merdeka Belajar dihapus, maka akan diprotes oleh para guru.

6 Maret 2024 | 18.49 WIB

Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Rektor IPB Arif Satria saat jumpa pers tentang penyampaian beasiswa KIP Kuliah Merdeka 2021 dan targetnya pada 2022 di depan Gedung Auditorium Fakultas Ekonomi IPB University, Jumat 10 Desember 2021. (ANTARA/Linna Susanti)
Perbesar
Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Rektor IPB Arif Satria saat jumpa pers tentang penyampaian beasiswa KIP Kuliah Merdeka 2021 dan targetnya pada 2022 di depan Gedung Auditorium Fakultas Ekonomi IPB University, Jumat 10 Desember 2021. (ANTARA/Linna Susanti)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim meyakini pemerintah selanjutnya tidak akan menghapus program Merdeka Belajar. Sebab, program yang digagas di eranya ini dinilai sudah memberikan manfaat bagi guru, murid, hingga sekolah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya yakin program dilanjutkan. Karena Merdeka Belajar sudah menjadi gerakan," kata Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu 6 Maret 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Nadiem, bila program ini dihapus, maka kan diprotes oleh para guru yang merasakan manfaat gerakan Merdeka Belajar. Selain itu, alumni dari Kampus Merdeka sebagai bagian dari program Merdeka Belajar juga pasti akan protes.

"Mereka mungkin tidak memperbolehkan," kata Nadiem. 

Nadiem menjelaskan kurikulum Merdeka Belajar sebagai bagian dari program Merdeka Belajar juga sudah menyumbangkan peningkatan literasi dan numerasi siswa selama 3 tahun terakhir. "Berbeda dengan sekolah yang tak menerapkan kurikulum Merdeka. Mereka mengalami learning loss," kata dia.

Di samping itu, selama 3 tahun terakhir, sudah ada 94.685 guru yang mengikuti pelatihan Guru Penggerak dengan jumlah kelulusan 61.256 guru. Jumlah itu merupakan pencapaian besar karena Guru Penggerak membantu melakukan transformasi ke kurikulum Merdeka. "Mereka agen perubahan dalam transformasi pendidikan," kata Nadiem.

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus