Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama memperkirakan awal puasa baru akan jatuh pada hari Jumat, 19 Juni 2015. Perkiraan ini lebih lambat sehari dari ketetapan Muhammadiyah, yaitu Kamis, 18 Juni 2015.
"Karena bulannya belum bisa dilihat, kemungkinan hari Jumat," kata Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masdar Farid Mas'udi saat dihubungi Tempo, Selasa, 16 Juni 2015. NU, kata Masdar, selalu berpatokan pada wujud bulan. Artinya, kehadiran bulan baru tak sekadar ada, tapi bisa dilihat.
Bahkan, Masdar mengklaim cara penentuan itu juga diikuti oleh beberapa organisasi Islam lainnya. Selain Muhammadiyah, menurut Masdar, organisasi Islam lainnya juga akan memulai puasanya hari Jumat mendatang. "Tapi sekali lagi, semua masih tergantung sidang isbat nanti sore."
Kementerian Agama hari ini akan menggelar sidang isbat guna menentukan dimulainya awal Ramadan 1436 Hijriah. Sidang digelar di Gedung Kementerian Agama Jakarta, Jalan Muhammad Husni Thamrin Jakarta.
Menurut Masdar, isbat diperlukan untuk mendengarkan laporan dari masing-masing perwakilan daerah tentang pengintaian bulan baru. "Terutama yang menggunakan metode rukyat."
Adapun Muhammadiyah sudah menetapkan awal hari dimulainya puasa tahun 2015 atau 1 Ramadan 1436 Hijriah pada Kamis Pon, 18 Juni 2015. Ketetapan itu sesuai dengan maklumat pengurus pusat Muhammadiyah kepada warganya yang sudah disebarkan ke pengurus-pengurus di daerah.
Muhammadiyah juga sudah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2015, yakni 1 Syawal 1436 H jatuh pada Jumat Pahing, 17 Juli 2015. Sebab, ijtimak jelang Syawal 1436 Hijriah terjadi pada Kamis, 16 Juli 2015, pukul 03.26 WIB.
FAIZ NASHRILLAH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini