Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

PBNU Undang Kiai se-Indonesia, Desak PKB Kembalikan Kepemimpinan Ulama

Ketua Umum PBNU Yahya Staquf mengatakan para kiai yang hadir memerintahkan kepada PBNU untuk mengembalikan kepemimpinan ulama di PKB.

19 Agustus 2024 | 18.20 WIB

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar saat tiba dalam acara penyerahan Surat Rekomendasi Dukungan Calon Kepala Daerah di Hotel Fairmont, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2024. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyerahkan surat rekomendasi model B.1-KWK atau persetujuan partai politik kepada 197 bakal calon Kepala Daerah pada Pilkada 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar saat tiba dalam acara penyerahan Surat Rekomendasi Dukungan Calon Kepala Daerah di Hotel Fairmont, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2024. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyerahkan surat rekomendasi model B.1-KWK atau persetujuan partai politik kepada 197 bakal calon Kepala Daerah pada Pilkada 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang puluhan kiai se-Indonesia di kantor PCNU Surabaya, Senin, 19 Agustus 2024. Mereka mendesak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembalikan kepemimpinan ulama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami mendesak PKB untuk mengembalikan kepemimpinan ulama,” kata Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya kepada awak media di Surabaya, Senin 19 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Gus Yahya, para kiai yang hadir memerintahkan kepada PBNU untuk mengembalikan kepemimpinan ulama di PKB. Sebab, PKB didirikan oleh NU dengan mandat sebagai wadah kepemimpinan ulama dalam politik.

Namun, kini PKB dinilai tidak lagi melaksanakan mandat tersebut. Karenanya, pihaknya ingin mendesak PKB agar kembali kepada mandat ini. “Kami tidak akan berhenti sampai berhasil, sebab ini mandat para ulama,” ucap Gus Yahya.

Sementara itu, Tim Pansus PKB, KH Anwar Iskandar mengatakan bahwa PKB dan NU memiliki hubungan sejarah. Prinsip-prinsip pendirian PKB juga telah digariskan oleh founding father NU. 

“Kini peran ulama itu dihilangkan, terutama dalam keputusan-keputusan strategis partai. Ini merupakan penyimpangan,” ucap Anwar.

Anwar juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin mengintervensi atau mengambil alih PKB. Namun, pansus ini ingin mengambalikan ikatan PKB dan para ulama.

“Ini bukan urusan intervensi atau mengambil alih, tapi ini ibarat hubungan bapak dan anak yang terikat sebuah hak-hak dan kewajiban. Kami pun akan melaksanakan kewajiban-kewajiban itu dalam rangka mengembalikan partai yang sudahmenyimpan ini kepada sebuah kebenaran,” ucap Anwar.

Pantauan Tempo, sebanyak 36 kiai diundang dalam agenda tersebut. Pertemuan itu berlangsung tertutup mulai pukul 12.00 hingga 14.30 WIB.

Kendati demikian, terlihat Ketua PWNU Jatim terpilih sekaligus pengasuh pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz hadir dalam agenda itu. Ada juga KH Idris Hamid dari Pasuruan, Eks Mendikbud 2009-2014, Prof KH Mohammad Nuh, hingga Rais Aam PBNU, KH Miftahul Achyar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus