Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Penggalian Situs Kanal Zaman Majapahit Terkendala Biaya  

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hanya membiayai penggalian di luar kawasan cagar budaya nasional Trowulan.

15 Juni 2015 | 14.40 WIB

Menguak Misteri Jaringan Kanal Majapahit
Perbesar
Menguak Misteri Jaringan Kanal Majapahit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Mojokerto - Penggalian situs kanal air yang diduga peninggalan masyarakat zaman Kerajaan Majapahit di Dusun Nglinguk, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, terkendala dana.

“Anggarannya terbatas, itu pun kami ambilkan dari dana penelitian situs di daerah lain,” kata arkeolog yang juga Ketua Kelompok Kerja Perlindungan Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan Nugroho Harjolukito, Senin, 15 Juni 2015.

Nugroho menuturkan dana yang disisihkan untuk penggalian situs kanal tersebut hanya cukup untuk kegiatan ekskavasi selama tiga hari, yang berakhir 3 Juni lalu. Tim arkeolog telah menggali tiga lokasi yang diduga terpendam sambungan kanal, tapi belum masih belum berhasil. “Sambungan kanal belum ditemukan dan sementara kami hentikan,” katanya.

Penggalian situs kanal melibatkan tiga arkeolog, lima juru gali, serta juru gambar. Nugroho mengatakan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hanya membiayai penggalian di luar kawasan cagar budaya nasional Trowulan. “Penggalian di Trowulan tidak diberi dana. Kami enggak tahu alasannya apa,” katanya.

Melihat pentingnya temuan situs kanal tersebut, bagian lain di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tertarik untuk memberi bantuan dana, yakni Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan (Puslitbangbud). “Kami diminta mengajukan proposal ke Puslit dan akan dimasukkan dalam program kerja Puslit,” katanya.

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan Aris Soviyani mengatakan temuan kanal tersebut sangat penting. “Temuan kanal ini menarik, langka, dan berbeda dengan yang pernah ditemukan sebelumnya,” katanya.  Ia yakin sambungan kanal tersebut masih panjang. “Kami berharap ini indikasi menuju sebuah kolam besar di sebelah barat catuspatha atau Perempatan Agung Trowulan yang sekarang diduga perempatan Dusun Nglinguk."

Kanal yang sudah ada ditemukan oleh perajin batu bata saat menggali lahan di Dusun Nglinguk. Kanal berupa dinding batu bata itu antara lain dua dinding mengarah ke utara-selatan sepanjang 3,57 meter dan 2,7 meter, serta dinding mengarah ke barat daya sepanjang 1,4 meter. Kedalaman atau tinggi dinding kanal ini sekitar 45 sentimeter. Kanal tersebut diduga untuk mengalirkan air dari sumbernya atau pengendali banjir.

ISHOMUDDIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kukuh S. Wibowo

Kukuh S. Wibowo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus