Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Mojokerto - Sebanyak 153 karyawan sebuah bank Badan Usaha Milik Negara mengikuti pendidikan dan pelatihan bela negara bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Diklat bela negara ini resmi dibuka dalam upacara yang dipimpin Kepala Badan Diklat Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin di lapangan Kecamatan Trawas, Senin, 21 Maret 2016.
Hartind mengatakan diklat yang digelar 20-22 Maret 2016 itu merupakan bagian dari pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. "Tujuannya adalah untuk menjadi warga negara yang baik dan produktif," katanya.
Ada beberapa indikasi yang diharapkan bisa dilihat dari manfaat diklat ini. Yaitu nasionalisme meningkat, rela berkorban demi bangsa dan negara, menjadi seorang patriot yang rela berkorban dan disiplin.
Menurutnya, peserta diklat akan diberikan materi inti dan materi pendukung. "Bidang studi dasar yang akan diajarkan diantaranya sistem pertahanan negara dan lima nilai dasar bela negara," ujarnya.
Selain itu, peserta juga diberikan materi tentang kepemimpinan dan intelijen dasar untuk mengumpulkan informasi. Menurut dia, peserta diklat adalah para calon pemimpin bangsa ke depan. Karena itu pemimpin harus mengetahui lingkungan strategi, baik lokal, domestik, regional, dan global.
"Kami juga ajarkan bapulket atau badan pengumpul keterangan atau intelijen dasar. Jangan sampai nanti ada teroris datang ke bank, dia mau melapor nggak bisa caranya," katanya.
Hartind menuturkan materi diklat juga bermanfaat bagi mental para karyawan bank yang dituntut disiplin dan memiliki jiwa kepemimpinan. "Mereka ini calon pemimpin bangsa termasuk di banknya nanti," katanya.
Selain materi di kelas, peserta juga akan ditempa latihan fisik di salah satu lokasi outbond di Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas. Fasilitas yang disediakan pun jauh dari istimewa. Peserta laki-laki tidur di tenda yang berada di atas bukit. Sedangkan peserta perempun tidur di dalam barak dengan kasur busa dan atap seng.
Fasilitas kamar mandi yang disediakan juga sederhana, hanya terbuat dari dinding dan atap seng. Pelatih peserta berasal dari sejumlah kesatuan atau batalyon TNI yang berada di Mojokerto seperti Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya, Kodim 0815/Mojokerto, dan Yonif Para Raider 503.
ISHOMUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini