Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Said Didu: Melanjutkan Mobil Esemka, Berarti Lanjutkan Kebohongan

Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN, Said Didu, mengatakan proyek mobil Esemka tidak mungkin dilanjutkan.

23 Januari 2019 | 17.15 WIB

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu berbicara dalam acara diskusi bertajuk "Jejak-jejak Kebohongan Jokowi" di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Januari 2019. Said menyebut Presiden Jokowi berbohong soal janjinya saat kampanye 2014 lalu. Ia menyoroti janji Jokowi untuk tidak mengambil utang luar negeri dan tidak akan impor bila terpilih menjadi presiden.  TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Perbesar
Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu berbicara dalam acara diskusi bertajuk "Jejak-jejak Kebohongan Jokowi" di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Januari 2019. Said menyebut Presiden Jokowi berbohong soal janjinya saat kampanye 2014 lalu. Ia menyoroti janji Jokowi untuk tidak mengambil utang luar negeri dan tidak akan impor bila terpilih menjadi presiden. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN, Said Didu, mengatakan proyek mobil Esemka tidak mungkin dilanjutkan. Menurut dia melanjutkan proyek ini sama dengan melanjutkan kebohongan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tidak mungkin (melanjutkan mobil Esemka), itu namanya melanjutkan kebohongan,” ujar Said di Media Center Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Jalan Sriwijaya, Rabu 23 Januari 2019.

Said mengatakan ada empat kebohongan di dalam proyek mobil Esemka. Pertama mobil Esemka diklaim merupakan murni produksi PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Namun menurut Said ternyata proyek itu masih mengandalkan teknologi dari luar negeri, sedangkan Indonesia hanya merakitnya.

Pekerja berjalan di depan deretan mobil Esemka di pabriknya di Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Senin, 22 Oktober 2018. Sebanyak 8 tipe mobil Esemka dikabarkan sudah lolos sertifikasi uji tipe (SUT) di Indonesia. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

Kedua, mobil Esemka sempat diklaim sudah memiliki fasilitas produksi, dan telah memproduksi ratusan unit. Ketiga, mobil Esemka disebut sudah masuk tahap uji kelaikan dan kelayakan. Keempat, Said menuding ada bengkel lain yang memproduksi mobil Esemka, namun dibuat seolah-olah diproduksi oleh PT SMK.

“Jadi empat hal itu. Tapi yang paling mendasar adalah mengatakan ini sudah mobil produksi Indonesia. Padahal bukan itu kan produksi perakitan yang di bikin oleh Esemka,” ucap Said.

Mobil Esemka yang pertama kali diproduksi oleh siswa SMK pada 2007 ini, hingga awal tahun 2019 belum juga diproduksi. Kendati sejak 2016 PT Adiperkasa Citra Lestari dan PT SMK telah membentuk PT Adiperkasa Citra Esemka Hero, yang akan menjadi produsen Esemka lewat pabrik di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Said mengatakan Indonesia selama ini Indonesia telah memproduksi mobil, bahkan jadi eksportir. Namun bukan memproduksi mobil nasional. “Beda lho ya. Kita produksi mobil tapi tidak memiliki mobil yang hasil karya bangsanya” ujar dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus