Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Medan - Peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi Koordinator Presidium KAHMI menggantikan Mahfud Md. dipastikan tertutup. Sebab, Anies tidak masuk sebagai calon Presidium KAHMI 2017-2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Setelah mendengar penjelasan dari tim panitia seleksi, izinkan kami menetapkan nama-nama seperti terlampir menjadi calon Presidium KAHMI," kata ketua pimpinan sidang pelaksanaan Munas KAHMI ke-10, Manimbang Kahariyadi, di Medan pada Sabtu, 18 November 2017.
Baca: Tinggalkan Balai Kota, Ini Kata Anies Baswedan di Munas KAHMI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari nama yang disebutkan, tidak ada nama Anies Baswedan. Bahkan, nama Anies juga tidak ada dalam calon yang mendaftar kepada tim seleksi. Karena itu, secara otomatis Anies tidak mungkin bisa menjadi Koordinator Presidium KAHMI 2017-2022.
Berdasarkan tata tertib, Koordinator Presidium KAHMI ditetapkan berdasarkan suara terbanyak dari masing-masing calon. Hal ini berdasarkan tata tertib yang telah disepakati dalam pembahasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Nama yang masuk kandidat presidium berdasarkan hasil penetapan tim seleksi semula berjumlah 28 orang. Namun, saat proses memberikan pernyataan kesediaan di depan forum, tiga calon tidak hadir. Artinya, jumlah terakhir calon Presidium KAHMI sebanyak 25 orang.
Baca: Ketika Jokowi Minta Alumnus HMI Beri Applause buat Anies Baswedan
Sebelumnya, alumnus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyatakan akan mengajukan Anies Baswedan sebagai calon Ketua Koordinator Presidium KAHMI. Menurut Muhammad Syukur Mandar, perwakilan dari alumnus HMI, mayoritas alumnus muda dan yang berasal daerah itu sebenarnya menghendaki Anies memimpin KAHMI, hanya banyak yang mengatakan tidak ikut proses.
"Nah, Pak Anies ini salah satu kader HMI yang hari ini memiliki potensi, yang sangat strategis untuk memimpin KAHMI, itulah yang menjadi dasar kami menggagas forum ini," katanya setelah Diskusi Publik dengan tema 'Anies Rasyid Baswedan Nakhoda KAHMI ke Depan' di Kopidhiam Phoenam, Jakarta, pada Kamis, 16 November 2017.
Syukur berpendapat bahwa Anies merupakan tokoh yang punya potensi besar dan HMI berkewajiban menjaga karena ekspektasi terhadap Anies ini bukan hanya HMI tapi di semua level.
"Dan kami terus terang Anies adalah aset bangsa sejauh dia mau mewakafkan dirinya untuk sedikit waktu memimpin KAHMI kan saya kira tidak ada masalah," ujar Syukur.
Banyak alumnus HMI yang menginginkan Anies Baswedan menjadi pimpinan KAHMI. "Tentu tidak mungkin Pak Anies mengatakan saya bersedia dicalonkan, kan tidak, tapi kalau publik dan kader HMI yang meminta saya kira beliau juga tidak akan menolak," kata Syukur.
MOH KHORY ALFARIZI