Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun tak menampik presenternya kerap memotong pernyataan narasumber, termasuk perwakilan tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Don Bosco juga mengakui tindakan tersebut dikeluhkan oleh tim pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 itu.
Baca: Metro TV Menyesalkan Pemboikotan Oleh Kubu Prabowo - Sandiaga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, kata Don Bosco, presenter memotong pernyataan narasumber bukan tanpa alasan. Dia pun berujar bahwa presenter memang diharuskan melakukan hal tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Para presenter memang diminta untuk memotong jawaban-jawaban yang tidak berbasis data, siapa pun narasumbernya," kata Don Bosco kepada Tempo, Senin, 5 November 2018.
Don Bosco menanggapi pemboikotan yang dilakukan oleh Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga terhadap medianya. Juru bicara badan pemenangan, Ferry Juliantono sebelumnya beralasan, presenter Metro TV kerap memotong pernyataan dari perwakilan tim Prabowo-Sandiaga. Sedangkan, menurut Ferry, presenter memberi kesempatan kepada tim Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk berbicara panjang.
Baca: Diminta Tak Partisan, Metro TV: Kami Memegang Prinsip Jurnalistik
Don Bosco mengatakan medianya memang menghindari pernyataan-pernyataan yang tak berbasis data atau fakta, apalagi yang asbun alias asal bunyi. Maka, narasumber yang asbun pun akan dipotong pernyataannya oleh presenter.
"Sering jawaban-jawaban asbun begini enak didengar tapi itu tidak mendidik publik untuk memahami persoalan dengan benar," kata dia.
Don Bosco menambahkan medianya menghindari talkshow yang berujung pada debat kusir. Dia mengatakan model talkshow debat kusir tak sesuai dengan segmentasi penonton stasiun televisi yang dipimpinnya itu. "Model-model begitu bukan kelasnya penonton Metro TV," ujarnya.