Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri bercerita soal kebudayaan populer di Korea Selatan kala menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of The Arts. Salah satunya soal grup musik asal negara tersebut, BTS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Megawati bercerita kalau dirinya adalah seorang nenek dengan cucu yang ternyata sangat menggemari BTS. "Saya bertanya, kenapa kok suka BTS? katanya tampilannya luar biasa," kata Ketua Umum PDI Perjuangan ini di Korea Selatan, Rabu, 11 Mei 2022, dalam siaran langsung di akun youtube partai tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebagai seorang nenek, kata Megawati, dirinya juga tidak mau ketinggalan. Sehingga, dia harus mengikuti BTS agar bisa berdialog dengan cucu-cucu yang disebutnya bagian dari generasi muda bangsa Indonesia.
Tak hanya BTS, Megawati pun menyebut dirinya harus mengikuti KPOP sampai drama Korea. Sebelum BTS pun, Megawati juga masih ingat bagaimana lagu Gangnam Style juga mendadak populer. "Termasuk di Indonesia," kata dia.
Lagu ini dirilis pada 2013 dan dinyanyikan musisi asal Korea Selatan Psy. Semua itu, kata Megawati, merupakan kreativitas kebudayaan Korea dalam abad modern ini.
Sebelumnya dalam acara ini, Megawati menerima gelar profesor kehormatan karena dinilai berkontribusi dan berkomitmen dalam memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea. Termasuk perhatiannya terhadap demokrasi, lingkungan dan kebudayaan.
Megawati menyebut penganugerahan ini tidak hanya berarti bagi dirinya saja. Akan tetapi, juga bagi keluarga besar Bung Karno, ayah Megawati yang juga proklamator dan bapak bangsa Indonesia.
"Dan bagi seluruh jajaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang saya pimpin," kata Megawati sambil terlihat terisak saat membacakan sambutan ini.
Megawati Bicara Soal Pancasila
Sebelum bercerita soal kebudayaan Korea, Megawati juga bercerita soal Pancasila kepada peserta yang hadir. Ia menyebut Pancasila merupakan falsafah negara yang mencerminkan saripati kebudayaan bangsa Indonesia.
"Pancasila tidak hanya menyatukan Indonesia yang begitu beragam, namun juga jadi sistem politik, ekonomi, dan kebudayaan kami," kata dia.
Megawati lalu menceritakan keberagaman Indonesia ini dengan angka-angka. "Siapa yang belum pernah melihat atau mengetahui Indonesia? kami merupakan negara terbesar di dunia sebagai negara kepulauan," kata dia.
Indonesia, kata Megawati, punya 17 ribu pulau yang terdaftar sampai hari ini; 1.340 suku bangsa; 718 bahasa daerah; 9.770 seni budaya, di mana 1.086 di antaranya telah ditetapkan sebagai warisan budaya. "Betapa luar biasanya Indonesia menurut saya," kata Megawati.
Di sisi lain, Megawati menyebut Pancasila pun dijalankan melalui konsep Trisakti yang digagas oleh ayahnya, Soekarno. Mulai dari berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Maka dengan gelar profesor kehormatan ini, Megawati menganggap pengembangan budaya dan kerja sama kebudayaan kedua bangsa, Indonesia dan Korea Selatan, juga menjadi bagian dari tanggungjawabnya. "Kerja sama kebudayaan tersebut tidak hanya mencakup pendidikan, ekonomi kreatif, dan diplomasi kebudayaan, tapi juga dialog kebudayaan," ujarnya.