Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Terpopuler: Nadiem Izinkan Siswa Belum Vaksin Masuk Sekolah, BIN Pantau Taliban

Polemik Menteri Nadiem yang mengizinkan siswa belum vaksin masuk sekolah secara terbatas menjadi salah satu berita terpopuler.

21 Agustus 2021 | 06.02 WIB

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021. Rapat tersebut membahas rencana kerja anggaran dan rencana kerja pemerintah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021. Rapat tersebut membahas rencana kerja anggaran dan rencana kerja pemerintah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa berita yang paling banyak dibaca di kanal nasional Tempo.co sepanjang Jumat, 19 Agustus 2021. Tiga berita teratas adalah Menteri Nadiem Makarim yang izinkan siswa belum divaksin masuk sekolah, kemudian Anggota DPR Percha Leanpuri meninggal, dan terakhir BIN deteksi kelompok teroris setelah kemenangan Taliban di Afghanistan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Berikut detailnya:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Menteri Nadiem Izinkan Siswa Belum Vaksin Sekolah Tatap Muka

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim membolehkan anak yang belum divaksin untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.

“Bagi sekolah yang peserta didiknya belum mendapatkan giliran vaksinasi, sekolah di wilayah PPKM level 1-3 tetap dapat menyelenggarakan PTM terbatas,” kata Nadiem dalam keterangannya, Kamis, 19 Agustus 2021.

Nadiem mengatakan, penyelenggaraan PTM terbatas harus mengedepankan prinsip kehati-hatian, kesehatan, dan keselamatan seluruh insan pendidikan dan keluarganya, sesuai daftar periksa yang ditentukan dalam SKB Empat Menteri.

Menurut Nadiem, kementeriannya saat ini merencanakan adanya sentra vaksinasi untuk mempercepat pemberian vaksinasi bagi pelajar. 

Berdasarkan dashboard vaksinasi Kementerian Kesehatan, sebanyak 26,7 juta usia 12-17 tahun menjadi target vaksinasi Covid-19. Dari total target, yang menerima dosis pertama baru mencapai 9,09 persen atau 2,4 juta orang. Sedangkan 4,01 persen atau sekitar 1 juta anak dan remaja sudah menerima dosis lengkap.

2. Anggota DPR Percha Leanpuri Meninggal

Anggota DPR Percha Leanpuri meninggal di Palembang pada Kamis sore, 19 Agustus 2021. Kepala Bidang Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Septriandi Setya Permana mengatakan Percha tutup usia bukan karena terpapar Covid-19. 

Menurut dia, dari keterangan rumah sakit penyebab meninggalnya Percha karena hal teknis pasca operasi sesar saat melahirkan anak kedua dan ketiga (kembar). "Bukan karena Covid-19 itu informasi didapat dari pihak rumah sakit," ujar Septriandi.

Percha merupakan putri sulung Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Ia adalah politikus Partai NasDem. 

Septriandi menyatakan almarhumah harus dilarikan ke rumah sakit sebab sudah tiba jadwal untuk melahirkan. Ia dirawat intensif selama sepekan di rumah sakit RK Charitas Palembang. Pada awal menjalani perawatan, kondisi perempuan berusia 35 tahun itu dalam keadaan sehat dan stabil. "Anaknya baik dan sehat," ujarnya.

Lebih lanjut, kondisi kesehatan almarhumah kembali menurun pasca operasi hingga akhirnya tim dokter mengabarkan telah meninggal. "Tempat pemakaman dan lainnya akan lebih dibahas oleh pihak keluarga," tutur Septriandi. 

3. BIN Antisipasi Kemenangan Taliban di Afghanistan

Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto mengatakan lembaganya tengah melakukan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok teroris di Indonesia yang memiliki kedekatan ideologi dan jaringan dengan Taliban. Upaya antisipatif ini dilakukan dilakukan usai kelompok Taliban menguasai Afghanistan sejak beberapa hari terakhir.

"Setelah kemenangan Taliban menguasai Afghanistan, BIN bersama jajaran intelijen melakukan langkah antisipatif dengan memperkuat deteksi dini dan cegah dini terutama kepada kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dan jaringan dengan Taliban," ujar Wawan lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Ia menyebut, selama ini pergerakan kelompok teroris di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh perkembangan situasi di tingkat global dan regional.

"Pada saat ISIS mendeklarasikan cita-citanya untuk mewujudkan Negara Islam di Irak pada 2014, ada beberapa WNI yang tertarik untuk menjadi bagian dari Negara Islam di Irak dan Suriah," tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus