Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Wiranto Bantah Wisatawan Asing Jadi Korban Gempa Lombok di 3 Gili

Menkopolhukam Wiranto membantah kabar adanya wisatawan asing yang meninggal di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno akibat gempa Lombok.

7 Agustus 2018 | 11.59 WIB

Wisatawan domestik dan asing menaiki perahu ketika mereka dievakuasi dari Pulau Gili Trawangan, menuju Pulau Lombok, Senin, 6 Agustus 2018. AP/AKBP. Dewa Wijaya, Kepolisian Laut NTB
Perbesar
Wisatawan domestik dan asing menaiki perahu ketika mereka dievakuasi dari Pulau Gili Trawangan, menuju Pulau Lombok, Senin, 6 Agustus 2018. AP/AKBP. Dewa Wijaya, Kepolisian Laut NTB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membantah adanya wisatawan mancanegara yang menjadi korban jiwa akibat gempa Lombok di kawasan wisata Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tidak ada itu, benar jatuh korban jiwa, tapi bukan wisatawan mancanegara, penduduk dan pekerja lokal," kata Wiranto ketika meninjau kondisi pasca- gempa Lombok di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, Selasa.

Wiranto menegaskan semua wisatawan, baik lokal dan asing sudah dievakuasi dengan baik keluar dari tiga pulau tersebut. Dan tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa dari wisatawan asing.

"Kan di sana banyak orang, nah yang korban itu adalah penduduk lokal dan orang yang bekerja di sana," katanya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 230 kali gempa susulan pascagempa bumi 7,0 SR yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya pada Ahad 5 Agustus 2018.

Informasi dari Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tjatmiko yang diterima di Jakarta, Selasa, dari 230 kali gempa susulan yang terjadi hingga Selasa, pukul 07.00 WITA tersebut 16 kali gempa yang dirasakan kuat.

Tercatat terjadi gempa susulan berkekuatan 5,5 SR pada pukul 01.21 WIB di wilayah Sumbawa dengan episenter terletak pada 8,18 Lintang Selatan dan 116,29 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.

Sementara gempa bumi dengan kekuatan yang semakin kecil juga terus terjadi setelahnya, tercatat pada pukul 04.00 hingga pukul 06.00 WITA terjadi sembilan kali gempa susulan.

BMKG memperkirakan gempa bumi susulan masih akan terus terjadi hingga beberapa pekan ke depan.

Gempa bumi 7,0 SR yang melanda Pulau Lombok dan Sumbawa juga dirasakan hingga ke Bali dan Jawa Timur.

Gempa Lombok itu disebut BMKG sebagai gempa utama dari rangkaian gempa yang terjadi di Lombok sebelumnya yaitu pada 29 Juli 2018 yang juga merusak dan menimbulkan korban jiwa jika dilihat dari episenternya yang relatif sama.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus