Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Zulkifli Hasan: Ada yang Mau Main Culas di Pilgub Riau 2018

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan ada pasangan calon gubernur yang disinyalir menggunakan segala cara untuk memenangkan Pilgub Riau 2018.

21 Juni 2018 | 18.03 WIB

Ketua MPR Zulkifli Hasan melepas ratusan pemudik ke Sumatera Barat di Masjid At Tiin, Jakarta Timur, Minggu, 17Juni 2018.(dok MPR RI)
Perbesar
Ketua MPR Zulkifli Hasan melepas ratusan pemudik ke Sumatera Barat di Masjid At Tiin, Jakarta Timur, Minggu, 17Juni 2018.(dok MPR RI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengungkapkan ada pasangan calon gubernur yang disinyalir akan menghalalkan segala cara dan berbuat curang pada penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Riau 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal itu diungkapkan Zulkifli Hasan dalam orasinya di kampanye terbuka pasangan calon gubernur Syamsuar-Edy Nasution, di Lapangan Sampoerna, Pekanbaru, Kamis 21 Juni 2018. Pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 itu diusung oleh PAN, PKS dan NasDem. Turut hadir sebagai juru kampanye di antaranya adalah Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN Amien Rais dan Presiden PKS Sohibul Imam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya dengar, saya dapat informasi, ada (Paslon) yang mau main culas. Saya pastikan calon kita tidak akan bermain curang. Tapi kita tidak akan diam saja kalau ada yang main curang. Kita hajar," ujar Zulkifli Hasan.

Politisi yang juga menjabat Ketua MPR ini tidak merinci Paslon yang melakukan curang, namun ia mengatakan contoh paling nyata yang sudah terjadi adalah melibatkan politik uang. Bentuknya bisa memberikan uang langsung maupun bantuan Sembako, untuk menggiring warga memilih Paslon tertentu.

"Banyak hantu gentayangan berupa (uang) kertas merah. Lalu kalau sudah ada yang terima bagaimana? Jawabnya, apapun yang dikasih tetap coblos nomor 1," ujarnya.

Zulkifli Hasan berharap para pemilih di Provinsi Riau tidak terpengaruh dengan politik uang karena daerah tersebut benar-benar membutuhkan pemimpin baru yang bisa merubah keadaan. Menurut dia, Riau sebagai daerah kaya selalu mendapat masalah karena gubernur sebelumnya terlibat korupsi. Dampaknya, harga barang terus naik, biaya hidup makin tinggi dan pengangguran makin banyak.

"Apa kesusahannya mau dilanjutkan. Harga naik, pengangguran banyak. Riau harus ganti gubernur," ujarnya.

Sementara itu, Syamsuar dalam orasinya mengatakan jika terpilih sebagai Gubernur Riau periode 2018-2023, pihaknya ingin membangun Riau lebih maju dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. "Kita harus menjadi tuan di negeri sendiri," katanya.

Syamsuar menilai, fenomena di Riau adalah banyak perusahaan-perusahaan menyerap pekerja tapi bukan anak Riau.

Selain itu, ia berjanji bahwa pemerintahannya nanti akan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Korupsi dan nepotisme dibersihkan dimulai dari pemimpinnya, dari gubernurnya," kata Syamsuar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus