Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Era Digital, 7,1 Juta Pekerjaan Perlahan Akan Hilang

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
FPC. Karir Baru. shutterstock.com
FPC. Karir Baru. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan ketenagakerjaan Amerika Serikat, Career Trend, baru-baru ini mengungkap 10 pekerjaan yang diprediksi akan tergerus karena era digitalisasi pada 2018. Sepuluh jenis pekerjaan itu adalah agen perjalanan, kasir, pekerja percetakan, nelayan, pekerja di industri perhiasan, petani, pegawai pos, sopir pribadi, jurnalis siaran, serta pengantar surat kabar dan pizza.

Hal yang sama sudah diprediksi oleh Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) berdasarkan survei tahun 2016 yang dilakukan di 15 negara. Survei tersebut menyebutkan ada 7,1 juta pekerjaan yang perlahan-lahan akan hilang karena tak lagi dibutuhkan. Hilangnya pekerjaan lama tersebut hanya akan dikompensasi oleh munculnya 2,1 juta pekerjaan baru di bidang komputer, matematika, dan teknik. Teller dan layanan pelanggan bank adalah dua jenis pekerjaan yang diprediksi tak akan berkembang. Survei yang sama juga menyebutkan pekerjaan di bidang administrasi akan terancam pula. Baca: Sering Cuci Vagina dengan Antiseptik, Bakteri Baik Bisa Hilang

"Digitalisasi mempengaruhi pasar tenaga kerja di belahan dunia mana pun, termasuk di Indonesia," kata Manajer Operasional Daya Talenta Indonesia, Mayya Indriastuti, kemarin.

Di Eropa, digitalisasi perbankan telah memakan korban ketika bank milik pemerintah Inggris, Royal Bank of Scotland, menutup 259 kantor cabang dan merumahkan 680 karyawannya. Efisiensi dan migrasi ke layanan perbankan digital diklaim sebagai biang keladi keputusan tersebut.

Front Page Cantik. Perubahan Karir. shutterstock.com

Peristiwa ini menambah panjang deretan lembaga perbankan di Uni Eropa yang menutup kantornya. Dikutip dari Reuters, sepanjang 2016 sejumlah lembaga perbankan di Uni Eropa telah menutup 9.100 kantor cabang dan merumahkan 50 ribu stafnya pada tahun lalu. Menurut Federasi Perbankan Eropa, jumlah kantor cabang yang masih berfungsi normal saat ini turun 4,6 persen. Baca: MK Bolehkan Nikahi Teman Sekantor, Simak Pengalaman Pasangan ini

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk telah melirik digitalisasi perbankan dengan meluncurkan aplikasi Jenius Co.Create. "Kami ingin Jenius terus berevolusi untuk menyesuaikan dengan gaya hidup para penyuka digital yang begitu dinamis," kata Digital Banking Head BTPN, Peterjan van Nieuwenhuizen, pekan lalu.

Akibat transformasi BTPN ke sektor digital, layanan kantor kas dan kantor cabang dipangkas. Sepanjang tahun ini, BTPN sudah menutup 51 kantor kas dan satu kantor cabang. Sejak September lalu, perusahaan juga telah membuka kesempatan pensiun dini untuk karyawan yang berminat. Sebagai gantinya, mereka akan merekrut karyawan di bidang teknologi informasi yang memiliki wawasan perbankan.

Kebijakan tersebut senada dengan riset tahunan yang dirilis Robert Walters. Lembaga perekrutan tenaga kerja itu mengatakan, karyawan dengan keahlian khusus di bidang perbankan akan sangat diminati tahun depan. "Sektor ini sangat membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian khusus di bidang perbankan maupun teknologi," kata konsultan Robert Walter, Karina Saridewi. Baca: Jonghyun Tewas, Simak Betapa Dekatnya Artis K-POP dengan Depresi

Walaupun dilanda tren digitalisasi, menurut Mayya, perbankan di Indonesia tetap akan membutuhkan banyak tenaga kerja di bidang penjualan. "Sektor perbankan masih membutuhkan tim penjualan, yang bisa menjual produk mereka ke masyarakat, termasuk produk-produk digital perbankan," ucapnya.

Selain di bidang perbankan, Mayya mengimbuhkan, digitalisasi sangat besar pengaruhnya pada sektor retail. Dia mengatakan, pekerjaan di toko offline, terutama kasir dan tenaga penjual di gerai (sales counter), akan menjadi pekerjaan yang paling kurang permintaannya pada 2018.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

21 jam lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

2 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

7 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.


Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

7 hari lalu

Ilustrasi memotret dengan ponsel diam-diam. Foto : Youtube
Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

19 hari lalu

Pandi Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital. (Padndi)
PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.


Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

23 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.


Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

24 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan