TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui proposal penjualan pesawat militer dan suku cadang untuk pesawat tempur F-16 ke Taiwan. Total penjualan itu bernilai sekitar US$330 juta atau setara Rp 4,4 triliun.
Keputusan Amerika Serikat ini diperkirakan akan membuat Cina kesal dan memperburuk hubungan kedua negara. Taiwan adalah daerah istimewa khusus di bawah teritorial Cina.
"Proposal penjualan ini akan berkontribusi pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan cara meningkatkan kemampuan keamanan dan pertahanan negara penerima," tulis Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon.
Baca: Taiwan Naikkan Anggaran Pertahanan 2019
Sejumlah tentara Taiwan berdiri di depan tank M60A3 saat akan mengikuti latihan militer di Hualien, Taiwan, 30 Januari 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Baca: Cina Menentang Penjualan Senjata Amerika Serikat ke Taiwan
Dikutip dari Reuters pada Rabu, 25 September 2018, Amerika Serikat diantaranya akan menjual suku cadang untuk pesawat F-16, C-130, F-5, alat pertahanan tempur dan seluruh sistem pesawat terbang serta subsistem lainnya. Amerika Serikat juga akan menjual elemen terkait logistik serta program pendukungnya.
Pentagon meyakinkan proposal penjualan ini ditujukan untuk menjaga pertahanan Taiwan dan wilayah udaranya. Penjualan ini tidak pula untuk merusak keseimbangan pertahanan militer di kawasan.
Cina dikenal tak ragu menggunakan kekuatan militernya untuk menundukkan Taiwan atau yang disebut Beijing provinsi yang selalu membangkang. Sebelumnya pada Juni 2018, Presiden Cina, Xi Jinping, mengatakan kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis bahwa Cina berkomitmen pada perdamaian, tetapi tidak akan menyerah walau satu inch pun terhadap teritorial yang sudah diwariskan nenek moyang.
REUTERS | AQIB SOFWANDI