Indosiar Targetkan Pemasukan Iklan Naik 19 Persen

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Indosiar Visual Mandiri Tbk menargetkan peningkatan pendapatan iklan sebesar 19 persen pada 2002, kata Direktur Utama PT Indosiar, Handoko, dalam jumpa pers "Semarak Pelangi Indosiar" di Jakarta, Kamis (3/1) siang. Namun Handoko mengatakan target perolehan pendapatan iklan tersebut diiringi catatan, jika target pendapatan bersih tahun 2001 telah terlampaui. Phiong Philipus Darma, Direktur Keuangan Indosiar, mengatakan audit baru akan selesai pada Maret mendatang sehingga belum bisa memperhitungkan keseluruhan pendapatan tahun ini. “Target sampai akhir Desember 2001 kemarin, kita berhasil catat sekitar Rp 150 miliar,” ujarnya. “Kita cukup optimis, mengingat tahun lalu pendapatan bersih kita mencapai kurang lebih 50 persen.” Lembaga riset independen AC Nielsen mencatat perolehan iklan Indosiar sebesar 28 persen dari seluruh porsi iklan televisi yang ada di Indonesia. Ini menempatkan stasiun televisi swasta yang didirikan Grup Salim ini berhasil menyalip para pesaingnya. Persentase ini memang cuma beda tipis dengan SCTV yang memperoleh 25 persen, disusul RCTI dengan perolehan 24 persen, TPI 15 persen, ANTV 5 persen, dan Metro 3 persen. Kendati sukses berada pada peringkat atas dalam perolehan iklan, Indosiar mengaku tidak menjadi gemuk dari kantong Grup Salim. Corporate Secretary Indosiar, Andreas Ambesa, membantah tudingan sebagian pihak kalau perolehan iklan televisi yang berusia tujuh tahun dari kantong sendiri. “Sejauh ini dari Grup Salim cuma empat persen, yang paling besar justru dari Unilever, sekitar 30 persen," katanya. Dalam paparan publik untuk mengumumkan laporan keuangan yang berakhir tanggal 30 September 2001 beberapa waktu lalu, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 114,733 miliar. Angka tersebut menunjukan adanya peningkatan 34,5 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2000. Sementara laba usahanya mencapai Rp 188,679 miliar atau naik 39,3 persen, dengan pendapatan bersih mencapai Rp 589,264 miliar atau naik 46,5 persen. (ika wirastuti-tempo news room)