TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan dalam sidang tanwir Muhammadiyah, yang akan diselenggarakan pada 15-17 Februari 2019 di Bengkulu mendatang Amien Rais tidak diagendakan sebagai pembicara. Amien Rais merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1995-1998.
"Hanya ada presentasi dari Pak JK (Jusuf Kalla) selaku wakil presiden yang kita undang untuk membuka acara," kata Abdul dalam konferensi pers di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah mengenai Sidang Tanwir Muhammadiyah, Jakarta, Senin, 11 Februari 2019.
Abdul mengatakan, selain presentasi oleh JK juga akan ada pidato iftitah dari Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Adapun tokoh nasional yang diundang sebagai pembicara di sidang tanwir Muhamadiyah ini ialah calon presiden nomor urut 01 dan 02, Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Namun, kapasitas keduanya diundang sebagai tokoh nasional, bukan capres.
Agenda lainnya dalam sidang tanwir nanti adalah mengenai laporan perkembangan organisasi, rekomendasi kehidupan keumatan dan kebangsaan, serta perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Muhammadiyah, dan persiapan Muktamar Muhammadiyah ke-48 pada 2020 di Surakarta.
Menurut Abdul, tema sidang tanwir tahun ini adalah beragama yang mencerahkan. Di dalamnya, kata dia, Muhammadiyah menyampaikan pemikiran-pemikiran dan gagasan bagaimana mengangkat dan menempatkan agama sesuai dengan manhaj Muhammadiyah.
Abdul menuturkan ada gejala dalam realitas sosial menjelang perhelatan politik April 2019, yaitu gejala yang ditengarai berkaitan dengan spiritualisasi agama, komoditas agama, dan politisasi agama. "Muhammadiyah akan menyampaikan dan mengafirmasi manhaj Muhammadiyah tentang makna dan kedudukan serta fungsi agama," ujarnya.