TEMPO.CO, Jakarta - Dell Technologies melakukan riset tentang bagaimana Generasi Z (Gen Z) memasuki dunia kerja dengan mentalitas teknologi yang akan mendorong dunia bisnis masuk lebih dalam ke era digital. Penelitian tersebut dilakukan di 17 negara, termasuk Indonesia.
Baca: Riset: Warga Urban Ingin Kota Dipenuhi Teknologi pada 2030
Baca Juga:
"Gen Z Indonesia memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi terhadap keterampilan teknologi mereka dibandingkan di Asia Tenggara dan secara global," ujar Managing Director Dell Indonesia Catherine Lian, di Kantor Dell Indonesia, Jakarta, Kamis, 14 Februari 2019.
"Persentasinya Indonesia 69 persen, Asia Tenggara 62 persen dan global 52 persen, mereka optimistis bahwa mereka memiliki keterampilan teknologi yang dibutuhkan perusahaan," tambahnya.
Menurut penelitian ini, Gen Z adalah generasi setelah milenial, yang lahir setelah tahun 1996, memiliki pemahaman mendalam dan universal tentang teknologi dan potensinya untuk mengubah cara bekerja dan hidup.
Penelitian yang berjudul Gen Z: The Future Has Arrived itu telah mewawancarai 723 pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi di Indonesia, sementara lebih dari 12.000 pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi di 17 negara ikut ambil bagian dalam survei ini.
Terdapat 4.331 pelajar dari enam negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, Singapura dan Malaysia yang berpartisipasi dalam riset ini, yang dilakukan pada Agustus-September 2018. Menurut studi, generasi muda Indonesia berada di peringkat tertinggi dalam sejumlah kategori penelitian.
"Contohnya, 94 persen Gen Z Indonesia ingin bekerja menggunakan teknologi tercanggih, sedangkan di Asia Tenggara 90 persen dan global 80 persen. Kemudian 4 dari 10 responden Indonesia tertarik berkarir di bidang TI termasuk keamanan siber," kata Catherine Lian. "Survei ini mengungkapkan bahwa generasi muda Indonesia siap menjadi bagian dan mengarahkan perjalanan transformasi digital."
Selain itu, penelitian itu juga mencatat terdapat 76 persen bersedia menjadi mentor teknologi bagi rekan-rekan kerja mereka, sedangkan di Asia Tenggara 83 persen dan global 77 persen. Data tersebut juga menunjukkan 99 persen menyatakan melek teknologi sangatlah penting, di Asia Tenggara 99 persen dan secara global 97 persen. Dan 99 persen telah menggunakan teknologi sebagai bagian dari pendidikan formal mereka.