TEMPO.CO, Tangerang -Pengembang Paramount Serpong mengakui korban tewas digigit ular berbisa adalah petugas Satpam perumahan itu.
"Dia pak Iskandar adalah sekuriti kami yang bertugas membantu warga mengatasi ular berbisa saat itu," ujar General Manager Estate Paramout Serpong, Emy Susanti saat dihubungi Tempo, Jumat malam 23 Agustus 2019.
Emy mengatakan kejadian itu sebagai musibah yang terjadi terhadap Iskandar karena ceroboh ketika menangkap ular hanya menggunakan alat seadanya saja (gagang sapu lidi). "Dan itu bukan SOP dari kami, apalagi setelah digigit ular didiamkan dan sempet memainkan ular itu," kata Emy.
Menurut Emy, hal itu terjadi karena ketidaktahuan Iskandar akan ular berbisa itu." Semestinya setelah digigit ular langsung ke dokter atau ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan," kata Emy.
Berdasarkan salinan berita acara pelaporan warga cluster Michella Gading Serpong yang berada dalam kawasan Paramount Serpong yang diperoleh Tempo peristiwa ini terjadi Selasa 20 Agustus.
Baca Juga:
Saat itu, Iskandar berusaha menangkap ular jenis Weling dengan peralatan seadanya ketika warga cluster itu memanggil dan meminta tolong agar menangani ular yang berkeliaran di area taman perumahan tersebut.
Saat itu, Iskandar berusaha menangkap ular dengan peralatan seadanya ketika warga cluster itu memanggil dan meminta tolong agar menangani ular yang berkeliaran di area taman perumahan tersebut.
Iskandar dan rekannya Jaelani yang saat itu sedang berjaga mendatangi lokasi ditemukannya ular saat laporan warga mereka terima sekitar pukul 18.30. Sampai dilokasi, Iskandar nekat menangkap ular itu dengan peralatan seadanya gagang sapu lidi.
Saat itu, Iskandar mampu melumpuhkan ular itu dengan cara menjepit kepala ular dengan tongkat gagang sapu lidi. Namun, saat ia akan menangkap dengan memegang bagian kepala. Ular itu langsung mengigit jari telunjuk kirinya.
Setelah digigit ular Iskandar hanya mengisap darah pada jarinya yang digigit ular. Dia juga sempat memainkan ular yang berhasil ditangkapnya itu.
Satu jam kemudian Iskandar dilarikan ke Rumah Sakit Bethasaida, namun rumah sakit itu tidak ada serum anti bisa ular. Korban akhirnya dilarikan ke RS Umum Kabupaten Tangerang dan meninggal sekitar Rabu pagi pukul 4.30 akibat digigit ular berbisa.