TEMPO.CO, Bekasi - Sekitar 150 siswa SDN Pekayon 3, Bekasi Selatan, Kota Bekasi belajar di lantai selama dua tahun karena tak ada mebel berupa bangku. Pemerintah daerah segera bertindak begitu informasi siswa SD lesehan itu viral di media sosial. Ratusan mebel bekas didatangkan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan mebel yang dikirimkan pada Ahad malam, 15 September lalu merupakan hasil inventarisasi di sekolah kelebihan bangku dan sisa bangku hasil penggabungan sekolah di titik lain.
"Sekarang sudah bisa beraktivitas belajar dengan sarana yang layak," kata Rahmat Effendi usai mengunjungi SDN Pekayon 3, Senin, 16 September 2019.
Ratusan siswa yang belajar di lantai selama dua tahun terdiri dari kelas 6A, 6B, 5B, 2A dan 2B dan 1B. Ruang kelas ini merupakan bangunan baru yang selesai dibangun dua tahun silam. Sebagian dari mereka membawa meja lipat dari rumahnya masing-masing. Tapi, bagi yang tak mampu terpaksa belajar sambil membungkuk.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan, akan mengecek lagi semua fasilitas pendidikan di wilayahnya. Langkah itu dilakukan supaya tak ada lagi siswa yang belajar tanpa meja-kursi alias lesehan. "Tahun ini ada anggaran sekitar Rp 11 miliar untuk pengadaan meubelair. Rp 6 miliar untuk sekolah dasar, dan sisanya sekolah menengah pertama," kata dia.