Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadalah, Stroke Kini Sudah Menyerang Orang Usia 30-an

Reporter

image-gnews
ilustrasi stroke (Pixabay.com)
ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke yang dapat menyebabkan kelumpuhan sebagian atau seluruh anggota tubuh biasanya diderita oleh lansia. Tapi, kini penyakit ini mulai menyerang usia muda di bawah 40 tahun.

"Stroke di beberapa referensi terakhir trennya naik pada usia muda dan usia produktif," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Cut Putri Arianie.

Cut mengungkapkan usia seseorang terkena penyakit stroke paling muda adalah 35 tahun, sementara yang tertua di usia 75 tahun. Cut menjelaskan ada kemungkinan penyakit stroke menyerang orang dengan usia lebih muda.

Spesialis saraf dari RS Cipto Mangunkusumo yang juga Sekretaris Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), dr. Al-Rasyid Sp.S(K), mengatakan stroke lebih sering menyerang laki-laki usia muda dibanding perempuan. Sementara untuk perempuan dan laki-laki memiliki risiko yang sama terkena stroke saat lanjut usia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu pasien RS Pusat Otak Nasional, Iwan, mengaku terkena stroke saat usianya 44 tahun. Dia menceritakan terserang stroke saat sedang tertidur di malam hari yang menyebabkan tangan kanannya tiba-tiba tidak bisa digerakkan. Iwan mengatakan dirinya memang sudah lama mengidap penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang merupakan salah satu faktor risiko stroke.

Sementara salah satu pasien RSPON lain, Suherni, mengisahkan terserang stroke di usia 43 tahun saat sedang bercengkrama dengan kerabat. Suherni mengaku tidak pernah mengecek kondisi kesehatan dan merasa baik-baik saja saat pertama kali terserang stroke.

Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi penyakit stroke di Indonesia mencapai 10,9 orang per 1.000 penduduk. Prevalensi stroke di DKI Jakarta mencapai 12,22 per 1.000 penduduk. Faktor risiko penyakit stroke adalah hipertensi, diabetes, sakit jantung, kurang aktivitas fisik, pola makan buruk, genetik, merokok, dan konsumsi alkohol. Faktor risiko paling tinggi yang menyebabkan stroke adalah tekanan darah tinggi yang bisa berpengaruh sampai 60 persen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

16 jam lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Kemenkes menyebut tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.


Orang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Ini Faktornya

1 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Orang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Ini Faktornya

Orang Asia punya gen yang sensitif dengan garam. Mereka rentan terkena hipertensi dibanding ras lainnya.


10 Tips Pencegahan Penyakit Hipertensi, Tak Perlu Habiskan Kuah

1 hari lalu

Brand Manager Tropicana Slim Noviana Halim (kiri) dan Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Eka Harmeiwaty pada kampanye bertajuk
10 Tips Pencegahan Penyakit Hipertensi, Tak Perlu Habiskan Kuah

Penyakit hipertensi seringkali timbul tanpa adanya gejala. Cegah dengan lakukan 10 kebiasaan ini.


Pakar Ingatkan Jemaah Haji dengan Hipertensi Rutin Minum Air dan Obat

2 hari lalu

Petugas memeriksa kesehatan calon haji setibanya di Asrama Haji Embarkasi Kertajati, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu 11 Mei 2024. Sebanyak 432 calon haji dan 8 orang petugas ibadah haji asal Kabupaten Subang masuk ke asrama haji embarkasi Kertajati untuk transit beristirahat sebelum diberangkatkan ke Makkah melalui bandara Kertajati. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Pakar Ingatkan Jemaah Haji dengan Hipertensi Rutin Minum Air dan Obat

Pakar meminta jemaah haji dengan riwayat hipertensi rutin minum air putih dan obat selama di Tanah Suci.


14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

2 hari lalu

Mama Laurent (Dok. Trans TV)
14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

Mama Lauren kondang sebagai peramal, ia meninggal 14 tahun lalu. Apa ramalan terakhirnya?


6 Buah Penurun Hipertensi, Ini Kandungan yang Membuatnya Berkhasiat

2 hari lalu

Ilustrasi memakan buah-buahan. Shutterstock.com
6 Buah Penurun Hipertensi, Ini Kandungan yang Membuatnya Berkhasiat

Ada beragam cara menurunkan hipertensi. Rutin mengonsumsi sejumlah buah-buahan bisa jadi pilihan.


7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

2 hari lalu

Jennifer Bachdim dan Dian Sastro meditasi bersama/Foto: Instagram/Jennifer Bachdim
7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.


Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

2 hari lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.


7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

2 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

Hari hipertensi sedunia diperingati setiap 17 Mei


Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

3 hari lalu

Tim peneliti SmartHealth Indonesia juara Making a Difference Awards 2024 kategori outstanding benefit to society through research di University of Manchester, Inggris. Tim terdiri dari dari Gindo Tampubolon, Delvac Oceandy, dan Asri Maharani asal Fakultas Humaniora dan Fakultas Biologi, Kedokteran, dan Kesehatan. Foto : Youtube
Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.