Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cecep Reza Tutup Usia, Cek Mitos Fakta Seputar Serangan Jantung

image-gnews
Foto Cecep Reza yang diunggah di akun media sosialnya pada 22 Oktober 2019. Aktor berusia 31 tahun ini sudah jarang bermain film dan bekerja sebagai fotografer. Instagram/@Cecepreza_
Foto Cecep Reza yang diunggah di akun media sosialnya pada 22 Oktober 2019. Aktor berusia 31 tahun ini sudah jarang bermain film dan bekerja sebagai fotografer. Instagram/@Cecepreza_
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Cecep Reza tutup usia. Pria yang lebih dikenal sebagai pemeran Bombom dalam sinetron "Bidadari" itu mengembuskan napas terakhir pada Selasa sore, 19 November 2019.

Menurut kabar yang beredar, kematian Cecep disebabkan serangan jantung. Memang, penyakit ini bisa dialami siapa saja dan kapan saja. Sayangnya, masih minim pengetahuan masyarakat tentang serangan jantung. Tak sedikit pula simpang siur di masyarakat mengenai penyakit ini.

Agar tidak salah kaprah, situs Web MD dan Heart.org pun membagikan beberapa mitos dan fakta yang wajib diketahui tentang serangan jantung.

Mitos pertama: Nyeri dada adalah satu-satunya tanda peringatan untuk serangan jantung

Meskipun benar bahwa ketidaknyamanan dada sering dianggap tanda serangan jantung, ada gejala serangan jantung yang lebih halus dan dapat terjadi tanpa tekanan atau rasa sakit pada dada. Ini termasuk rasa sakit atau tidak nyaman di punggung, leher, rahang, atau di salah satu lengan. Kondisi pusing atau sesak napas dan bahkan mual juga gejala lain yang tak boleh diabaikan. Jika mengalami seluruhnya, segera konsultasikan diri ke dokter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mitos kedua: Serangan jantung termasuk keturunan di keluarga saja, jadi tidak ada hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya

Memang serangan jantung bisa terjadi karena faktor keturunan. Namun, hal tersebut bisa dicegah dengan gaya hidup sehat. Misalnya, berolahraga ringan selama beberapa kali seminggu, makan makanan sehat yang rendah lemak dan kolesterol, serta menjaga berat badan. Seluruhnya ini dipercaya dapat membantu jantung menjadi lebih sehat meskipun Anda berisiko terkena penyakit jantung.

Mitos ketiga: Saya pasti mengalami serangan jantung saat jantung berdetak sangat kencang

Denyut jantung bisa meningkat dengan olahraga ringan hingga berat. Anda juga mungkin merasa seolah jantung berdetak kencang setelah terlalu banyak mengonsumsi kafein. Namun, jantung berdetak sangat kencang itu bukan selalu diindikasikan dengan serangan jantung. Sebab Anda mungkin mengalami aritmia, yakni irama detak jantung yang tidak teratur. Jika demikian, segera periksakan kondisi jantung untuk mengetahui penyakit Anda lebih jelas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi wanita kecewa atau marah. Unsplash.com/Joshua Rawson Harris
Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.


Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

3 hari lalu

Ilustrasi wanita cerdas. shutterstock.com
Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

Orang cerdas sering memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Sayangnya, asumsi tersebut banyak yang keliru. Berikut faktanya.


Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan suami-istri. dailymail.co.uk
Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.


Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.


Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

9 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

12 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

29 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

32 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

44 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.