Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Hal yang Diketahui Soal Toa Banjir DKI Jakarta

image-gnews
Kondisi toa peringatan dini banjir di RW03, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Jumat, 17 Januari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung
Kondisi toa peringatan dini banjir di RW03, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Jumat, 17 Januari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta bakal menambah pengeras suara dari disaster warning system (DWS) baru di enam kelurahan. Alat serupa kini telah terpasang di 14 titik rawan banjir yang berfungsi menyampaikan peringatan dini kepada warga setempat.

Gubernur DKI Anies Baswedan sebelumnya menilai, peringatan dini melalui media sosial tak akan diterima seluruh warga. Karena itu, menurut dia, peringatan banjir efektif disampaikan menggunakan pengeras suara alias toa.

1. Membutuhkan anggaran Rp 4 miliar
Pengadaan DWS baru di enam kelurahan memakan anggaran Rp 4,03 miliar milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI. Kepala Pusat Data dan Komunikasi BPBD DKI Muhamad Insyaf mengatakan anggaran toa sudah masuk APBD 2020.

Anggaran tersebut diperuntukkan membeli sejumlah alat. Alat itu terdiri dari enam Stasiun Ekspansi Peringatan Dini Bencana Transmisi Vhf Radio senilai Rp 3,1 miliar; enam set pole DWS seharga Rp 353 juta; enam set Modifikasi software telementary dan Warning Console dengan Amplifier 100W senilai Rp 416 juta.

Selanjutnya, enam set Coaxial arrester DWS seharga Rp 14 juta; enam set Horn speaker 30 W senilai Rp 7 juta; enam set Storage battery 20 Ah, 24V seharga Rp 70 juta dan enam set elemen antena seharga Rp 90 juta. Alat itu akan dibangun di Bukit Duri, Kebon Baru, Kedaung Kali Angke, Cengkareng Barat, Rawa Terate, dan Marunda.

Staf riset Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran atau FITRA, Gurnadi Ridwan menyebut anggaran Rp 4 miliar terlalu mahal untuk pengadaan toa. Pemerintah DKI sebaiknya menyerap anggaran itu untuk kegiatan fisik yang bisa langsung mengatasi banjir.

2. DWS eksisting tak berfungsi
Dari penelusuran Tempo, DWS di wilayah RW 03, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur sudah tidak berfungsi. Pada banjir Jakarta 1 Januari lalu, alat peringatan dini tidak mengeluarkan suara. Menurut Ketua RW 03, Aga, toa berhenti berfungsi sejak 2016 karena kebakaran. Informasi serupa disampaikan beberapa warga. Seorang warga bernama Budi menyebut toa berfungsi saat banjir 2017. Namun, tak demikian dengan banjir di awal tahun ini.

Walau begitu, DWS di RW 07 Kampung Melayu yang berada di sekitar kantor sekretariat RW masih berfungsi. Ketua RW 07, Majid, menyampaikan bahwa seseorang sempat menyampaikan kondisi status siaga 1 dan 2 di pintu air Katulampa pada Selasa malam, 31 Desember 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Dinilai tak efektif
Majid melanjutkan, pengelolaan toa dilakukan BPBD DKI Jakarta. Alat peringatan dini di RW 07 itu disebut sudah berdiri sejak tahun 2009. Sayangnya, dia berujar, toa tidak bisa dioperasikan secara manual oleh warga. "Selama ini cuma orang itu aja yang ngomong. Tempatnya dikunci juga," ucap Majid.

Karena itu, Majid menilai, peringatan dini banjir melalui toa milik BPBD DKI kurang efektif. Pada banjir 1 Januari lalu, banyak warganya yang masih tetap berada di rumah walau BPBD sudah mengumumkan status siaga melalui toa itu. Dia menganggap pemberian informasi atau peringatan banjir lebih mudah menggunakan grup WhatsApp.

4. Ditertawakan politikus PDIP
Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono merasa geli dengan rencana Anies menginformasikan peringatan dini ke masyarakat menggunakan toa. Gembong menilai penggunaan toa di Ibu Kota unik mengingat teknologi saat ini sudah canggih.

"Saya cukup ketawa saja lah kalau di era modern seperti ini peringatan dini menggunakan toa kan rasanya agak unik. Di Jakarta loh, di kota metropolitan," ujar Gembong saat dihubungi, Sabtu, 11 Januari 2020.

Gembong berulang kali tertawa ketika dihubungi wartawan. Dia merasa rencana toa itu lucu. "Ya mendengarnya agak lucu saja kalau pakai toa di era modern seperti ini. Tapi ya itulah Pak Anies," ujar dia sembari tergelak.

Menurut dia, pemerintah DKI sebaiknya berkolaborasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengumpulkan data soal iklim Jakarta. Setelahnya, DKI memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyalurkan peringatan dini banjir.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

5 jam lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi saat rapat paripurna HUT DKI Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023. ANTARA/Walda
Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.


AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

1 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.


Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

1 hari lalu

Gedung bioskop Menteng di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Nanang Baso
Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.


Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi mendukung inisiatif dan langkah Prabowo-Gibran merangkul semua komponen bangsa.


Senyum Berat Anies saat Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wapres Terpilih 2024

1 hari lalu

Senyum Berat Anies saat Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wapres Terpilih 2024

Prabowo menyempatkan diri untuk menyapa Anies dan Cak Imin saat penetapan di KPU


Perludem Sebut MK Masih Jadi Mahkamah Kalkulator

2 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (kanan) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (tengah) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Febri Angga Palguna
Perludem Sebut MK Masih Jadi Mahkamah Kalkulator

Perludem menyatakan bahwa MK masih menjadi 'mahkamah kalkulator' karena putusan sengketa pilpres masih berlandaskan selisih hasil suara.


Muhaimin Iskandar Sambut Kedatangan Prabowo di Kantor DPP PKB

2 hari lalu

Mantan calon wakil presiden sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyambut kedatangan presiden terpilih Prabowo Subianto di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Muhaimin Iskandar Sambut Kedatangan Prabowo di Kantor DPP PKB

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyambut kedatangan Presiden terpilih Prabowo Subianto di kantor DPP PKB siang ini.


Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

2 hari lalu

Capres dan Cawapres RI Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saat tiba di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu 24 April 2024) ANTARA/Rio Feisal.
Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


Anies Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Harus Hormati Proses Bernegara

2 hari lalu

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan (kedua kiri) bersama Muhaimin Iskandar (kedua kanan) tiba untuk menghadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anies Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Harus Hormati Proses Bernegara

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menghadiri penetapan capres-cawapres terpilih hasil Pilpres 2024 di KPU RI sebagai proses bernegara.