Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti: Masker Wajah Tak Cukup Halangi Virus Corona Wuhan

image-gnews
Penumpang yang memakai masker tiba dengan penerbangan langsung dari Cina di Bandara Internasional Istanbul di Istanbul, Turki, 24 Januari 2020. Penggunaan masker guna antisipasi atas penyebaran virus Corona yang tengah mewabah dari Cina. REUTERS/Murad Sezer
Penumpang yang memakai masker tiba dengan penerbangan langsung dari Cina di Bandara Internasional Istanbul di Istanbul, Turki, 24 Januari 2020. Penggunaan masker guna antisipasi atas penyebaran virus Corona yang tengah mewabah dari Cina. REUTERS/Murad Sezer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masker-masker wajah menjadi buruan masyarakat di Wuhan dan kota-kota lainnya di Cina saat ini gara-gara merebaknya infeksi virus corona baru. Lanhine, perusahaan pembuat masker dan peralatan perlindungan wajah yang berbasis di Provinsi Zhejiang, mengaku sampai kepayahan memenuhi kebutuhan 50-60 juta masker setiap hari di negeri itu, sementara produksinya hanya 20 juta lembar.

Masyarakat meyakini, mengenakan masker di area publik dapat menghindari mereka dari infeksi virus yang hingga Minggu 26 Januari 2020 telah merenggut 56 jiwa--sebagian besar di Wuhan. Masker akan melindungi mereka dari virus itu saat seorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Sebagai catatan, jumlah kasus infeksi virus corona Wuhan terhitung sudah lebih dari 1.300 dan beberapa telah terkonfirmasi menyebar ke sembilan negara di luar Cina.

Jumlah infeksi itu bisa terus bertambah karena ternyata sedikit saja bukti bahwa masker-masker seperti yang kini ramai dipakai di publik itu mampu mencegah penularan virus. "Tidak ada data yang cukup, solid, dan dapat diandalkan untuk menyatakan masker bisa mencegahnya," kata William Schaffner, profesor di divisi penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, Tennessee, Amerika Serikat, seperti dikutip dari npr.org. 

Menurut Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Amerika Serikat, jenis-jenis masker yang banyak dijual di pasaran tidak cukup rapat menutup wajah. Penggunanya masih dimungkinkan menghirup udara dari luar--dan karenanya terinfeksi virus menular.

Aktivitas petugas medis saat menangani pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, Cina, 25 Januari 2020. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via REUTERS

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stanley Perlman, profesor di University of Iowa, Amerika Serikat, yang meneliti virus corona, setuju masker wajah tidak akan mencegah infeksi virus corona. Masker wajah, kata dia, hanya berguna mencegah penggunanya menyentuh hidung dan mulutnya secara langsung. Sentuhan itu adalah jalan virus dan jamur masuk ke dalam tubuh. "Masker wajah hanya melindungi kita seperti itu," katanya. 

Untuk melindungi mereka, para pekerja medis tidak mengenakan masker wajah yang dijual di pasaran itu. Ketika harus mencegah infeksi virus dari sekelilingnya, Schaffner menerangkan, mereka mengenakan masker atau tepatnya respirator N95. Masker jenis ini didesain rapat menutup hidung dan mulut. "Alat ini belum diuji efektivitasnya bila digunakan publik, jadi tidak ada bukti pula untuk mendukung merekomendasikannya," kata dia.

Satu hal yang justru sudah disepakai para ahli untuk direkomendasikan sebagai pencegahan virus menular adalah selalu mencuci tangan secara higienis. "Itu jawabannya," kata Schaffner. Sifat keras sabun cuci tangan disebutnya bisa membantu meluruhkan partikel termasuk virus-virus dari tangan. "Rekomendasinya adalah membersihkan selama sedikitnya 20 detik setiap kali mencuci tangan." 

NPR.ORG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

22 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

1 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

2 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.