TEMPO.CO, Jakarta - Situasi mencekam dari penyebaran virus corona baru 2019-nCoV asal Wuhan, Cina, dianggap membahayakan lini produksi Apple. Secara khusus, situasi itu bisa berdampak pada rencana produksi iPhone 9 (iPhone SE 2) dan AirPods.
Menurut laporan Nikkei Asian Review baru-baru ini, dampak bisa didapat Apple karena pusat-pusat produksinya bertetangga dengan Provinsi Hubei--asal virus corona baru dan mematikan itu menyebar. Produksi Apple di Cina ada di Provinsi Henan dan Guangdong.
Laman Bloomberg juga menuliskan bahwa produksi iPhone 9 yang akan datang kemungkinan akan dipengaruhi oleh situasi wabah virus itu, khususnya oleh kebijakan otoritas Cina yang menutup banyak akses alias karantina. Pemerintah Cina mendesak para pekerja untuk diam di rumah di kota-kota yang terdeteksi wabah virus corona.
Bukan hanya smartphone, laman Gsmarena, Selasa 28 Januari 2020, juga menunjuk AirPods (baik Gen ke-2 dan Pro) kemungkinan juga akan menjadi korban dari produksi yang melambat.
Sebelumnya, Apple diperkirakan akan memulai produksi massal iPhone 9 pada Februari dengan harapan bisa rilis per Maret. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, Amerika Serikat itu, memang memiliki sistem yang memastikan satu pabrik tidak menghambat produksi perangkat terlalu parah.
Itu artinya iPhone 9 bisa jadi tetap rilis seperti rencana semula. Tetapi juga bisa memiliki ketersediaan yang kurang ideal atau tidak sesuai dengan rencana awalnya.
Apple terakhir meluncurkan ponsel pintar yang ditujukan untuk semua kalangan dengan iPhone SE pada Maret 2016. Model itu meminjam desain dari iPhone 5, yang saat itu telah berusia dua tahun dan mengemasnya dengan teknologi terbaru. Menggunakan prosesor A9 dan kamera 12, iPhone SE lalu dijual seharga US$ 399 (Rp 5,4 juta).
Sedang iPhone 9 atau ada yang menyebutnya iPhone SE 2 merupakan generasi terbaru dari iPhone SE. Menurut prediksi analis, perangkat ponsel ini kemungkinan memiliki desain yang mirip iPhone 8—iPhone termurah saat ini seharga US$ 449 (Rp 6 jutaan).
GSMARENA | BLOOMBERG | NIKKEI ASIAN REVIEW