Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Dia Jalur Blusukan Raja Belanda di Kampung Cyber Yogyakarta

image-gnews
Jalan masuk menuju Kampung Cyber Yogya yang hanya selebar satu meter yang akan dilalui Raja Belanda. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jalan masuk menuju Kampung Cyber Yogya yang hanya selebar satu meter yang akan dilalui Raja Belanda. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama lawatannya ke Yogyakarta, Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima, mereka memiliki agenda  mengunjungi Kampung Taman, pada Rabu, 11 Maret 2020.

Bila belum pernah ke Kampung Taman, kampung ini berada di Kelurahan Patehan, Kecamatan Keraton, Yogyakarta, dan selama ini dikenal wisatawan sebagai surganya batik lukis.

Tak hanya sentra batik lukis, kampung yang lokasinya nyelempit di kompleks obyek wisata Taman Sari itu, beberapa tahun silam memiliki reputasi sebagai Kampung Cyber.

"Raja dan Ratu Belanda nanti akan berjalan terus menyusuri jalan kecil di kampung ini, tidak pakai singgah lama," ujar Antonius Sasongko, tokoh warga yang juga panitia persiapan kedatangan Raja dan Ratu Belanda kepada TEMPO, Selasa 10 Maret 2020.

Julukan Kampung Cyber untuk kampung itu muncul sekitar beberapa tahun silam, sebelum lahirnya aplikasi percakapan populer WhatsApp. Saat itu hampir seluruh kegiatan rutin di kampung ini seperti penjadwalan ronda, arisan, rapat RT/RW hingga pengumuman kematian dan kelahiran warganya dikelola secara online tepatnya lewat aplikasi grup di Facebook.

Sampai pada tahun 2014 silam, pendiri jejaring sosial populer Facebook, Mark Zuckerberg mendengar dan blusukan dengan istrinya di kampung itu. Ia ingin melihat langsung manfaat media sosial yang diciptakannya, untuk mendukung aktivitas warga kampung itu.

Nah, pada Rabu besok (11/3) giliran Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima yang akan gantian blusukan ke Kampung Cyber itu.

Raja Belanda dan rombongan akan masuk Kampung Cyber itu melalui akses jalan selebar satu meter, yang diapit sebuah bangunan rumah dan bangunan semi permanen untuk lapak angkringan warga.

Untuk menuju tengah kampung dari jalan sempit itu, Raja Belanda harus melalui rute yang sedikit naik turun, berbelok-belok dan melewati padatnya permukiman penduduk.

Meski akses jalannya kecil, namun suasana di tengah kampung  sedikit lega dengan lebar jalan sekitar dua meter. Suasana asri dan nyeni juga kuat, karena di kiri kanan dinding rumah warga dipenuhi mural cantik kreasi para seniman yang membuat tak bosan mata.

Rute blusukan raja Belanda itu jelas bukan kawasan karpet merah, yang bakal dipenuhi spanduk sambutan atau hiasan berlebih layaknya sambutan pejabat.  

Hanya saja, ujar Sasongko, warga tetap akan memberi penghormatan kepada Raja dan Ratu Belanda lewat pengalungan bunga, sebagai ucapan selamat datang di kampung mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Raja dan Ratu Belanda akan menyusuri kampung itu ke arah timur sampai area panggung yang ada di kampung itu.

Tapi jangan bayangkan panggung ini layaknya panggung hiburan nan megah. Sebab panggung ini hanya berupa emperan teras rumah warga. Hanya saja permukaan lantai lebih tinggi beratap alumunium dan tak dipagari.

“Di panggung itu nanti akan dipajang berbagai kerajinan warga seperti batik lukis, bakpia dan cinderamata lain,” ujarnya.

Dari panggung itu, sang Raja Belanda akan langsung lanjut ke toko bernama Voice of Jogja untuk menyaksikan sebentar sejarah Kampung Cyber. Lalu, Raja Belanda akan mampir ke galeri workshop Batike Lek Iwon untuk menerima cinderamata dari warga.

Usai itu, Raja Belanda akan lanjut menyaksikan perkembangan Kampung Cyber sambil berjalan ke arah ke luar melewati jalan selebar satu meter lagi yang tembus SD Keputran.

"Rombongan Raja Belanda akan blusukan sekitar 30 menit di Kampung Cyber ini, ditemani Wakil Gubernur Gusti Paku Alam X," ujar Sasongko.

Suasana Kampung Cyber yang berada Kampung Taman Kelurahan Patehan, Kecamatan Keraton, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Belum diketahui pasti mengapa orang nomor satu Kerajaan Belanda itu mau blusukan jalan kaki di kampung itu. Namun bagi warga kunjungan itu menjadi sebuah kehormatan tersendiri walaupun tak ada penyambutan gegap gempita.

Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima sendiri dalam lawatan pertama di Indonesia, dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Selasa, 10 Maret 2020. Lalu bertolak ke Yogyakarta pada Rabu, 13 Maret 2020, untuk bertemu dengan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

12 jam lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

21 jam lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.