TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang sebuah perusahaan biotek, Inovio Pharmaceuticals, di Pennsylvania, Amerika Serikat, berencana untuk mulai menyuntik sukarelawan sehat dengan vaksin virus corona potensial pekan ini, setelah menerima izin resmi untuk memulai uji klinis. Upaya tersebut dilakukan setelah menerima dana dari Bill and Melinda Gates Foundation dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi.
Berita terpopuler selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan ventilator bagi rumah sakit di Indonesia di tengah pandemi COVID-19, Tim Ventilator Universitas Indonesia (UI) mengembangkan Ventilator Transport Lokal Rendah Biaya Berbasis Sistem Pneumatik (COVENT-20).
Lainnya, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/ BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan ventilator portabel untuk pasien Corona buatan tim Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 sedang diuji Kementerian Kesehatan.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Vaksin Corona Didanai Bill Gates Mulai Diuji pada Pasien di AS
Pegawai Philipp Hoffmann, dari perusahaan biofarmasi Jerman CureVac, menunjukkan alur kerja penelitian pada vaksin untuk penyakit virus Corona (COVID-19) di sebuah laboratorium di Tuebingen, Jerman, 12 Maret 2020. Foto diambil pada 12 Maret 2020. [REUTERS / Andreas Gebert]
Sebuah perusahaan biotek, Inovio Pharmaceuticals, di Pennsylvania, Amerika Serikat, berencana untuk mulai menyuntik sukarelawan sehat dengan vaksin virus corona potensial pekan ini, setelah menerima izin resmi untuk memulai uji klinis. Upaya tersebut dilakukan setelah menerima dana dari Bill and Melinda Gates Foundation dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi.
Kandidat vaksin dari Inovio, disebut INO-4800, adalah vaksin virus corona kedua yang potensial untuk memulai uji coba manusia di Amerika. Untuk studi vaksin Inovio, perusahaan mendaftarkan hingga 40 peserta dewasa yang sehat di Philadelphia, di sekolah kedokteran Universitas Pennsylvania, dan di Kansas City, Missouri, di Pusat Penelitian Farmasi.
Setiap sukarelawan akan menerima dua dosis vaksin, terpisah selama empat minggu. Inovio mengatakan mereka mengharapkan pendaftaran cepat dalam penelitian dan status keamanan dalam waktu dekat. Jika hasil itu positif, perusahaan akan memulai penelitian lain yang berfokus pada penilaian kemanjuran vaksin terhadap virus, demikian dikutip laman Business Insider, Senin, 6 April 2020.
2. UI Kembangkan Ventilator Transport untuk Penanganan COVID-19
Ventilator Transport Lokal Rendah Biaya Berbasis Sistem Pneumatik (COVENT-20) yang dikembangkan oleh Universitas Indonesia untuk penanganan Covid-19. Kredit: Humas UI
Untuk memenuhi kebutuhan ventilator bagi rumah sakit di Indonesia di tengah pandemi COVID-19, Tim Ventilator Universitas Indonesia (UI) mengembangkan Ventilator Transport Lokal Rendah Biaya Berbasis Sistem Pneumatik (COVENT-20).
Tim ini merupakan kolaborasi dari para peneliti di Fakultas Teknik UI (FTUI), Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Rumah Sakit UI (RSUI), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta Jurusan Teknik Elektromedik dan RSUP Persahabatan Jakarta.
Keunggulan COVENT-20 adalah biaya produksi yang lebih hemat, compact, portable, hemat energi, serta mudah dioperasikan sehingga aman bagi PDP maupun pasien positif COVID-19 untuk perjalanan dari rumah atau ruangan observasi ke ruangan isolasi.
3. Ventilator Portabel BPPT untuk Pasien Corona Diuji Kemenkes
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro. TEMPO/Khory
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/ BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan ventilator portabel untuk pasien Corona buatan tim Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 sedang diuji Kementerian Kesehatan.
Ventilator portabel tersebut dibuat di bawah kendali Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai salah satu anggota konsorsium. "Satu alat kesehatan lagi yang sangat krusial dalam penanganan COVID-19 adalah ventilator," ujar dia dalam konferensi pers secara live streaming di akun YouTube Kemenristek/BRIN pada Senin, 6 April 2020.
Seiring dengan banyaknya pasien COVID-19 akibat virus Corona, Bambang menjelaskan, ventilator sangat dibutuhkan dalam jumlah besar di rumah sakit.