TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, menilai alasan pemerintah membebaskan kelompok usia muda beraktivitas di tengah pandemi Covid-19 karena ekonomi. “Tidak ada alasan lain kecuali ekonomi,” kata Tri kepada Tempo, Selasa, 12 Mei 2020.
Tri mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini anjlok karena tidak ada aktivitas bekerja. Sehingga, harus ditopang dengan kegiatan ekonomi. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 2,97 persen pada kuartal I/2020.
Di negara lain yang menerapkan lockdown, kata Tri, pertumbuhan ekonominya bahkan mencapai minus. Seperti Cina minus 6,8 persen dan Amerika Serikat minus 4,8 persen.
Meski usia di bawah 45 tahun tidak termasuk kelompok rentan, Tri mengingatkan bahwa mereka tetap berpotensi tertular Covid-19. “Usia itu tidak bisa mencegah dari infeksi Covid-19, tapi gejalanya tidak akan berat,” kata dia.
Karena itu, Tri menyarankan agar kelompok usia muda yang bekerja di tengah pandemi tetap memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan. Misalnya, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan air dan sabun.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo, mengatakan kelompok usia di bawah 45 tahun atau anak muda akan dibebaskan beraktivitas di tengah pandemi Covid-19.
Menurut dia, itu upaya pemerintah untuk menanggulangi tingginya jumlah PHK atau pemutusan hubungan kerja. Kelompok muda berusia di bawah 45 tahun, dinilai Doni, lebih kuat menghadapi virus Corona dan Covid-19.