TEMPO.CO, Jakarta - Empat pemain Bundesliga dikabarkan terancam hukuman setelah melakukan selebrasi gol untuk mendesak keadilan atas kematian George Floyd. Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) menyatakan akan mengkaji apakah selebrasi tersebut termasuk sebagai bentuk simbol politik.
Pada Senin 1 Juni 2020 waktu setempat, DFB mengeluarkan pernyataan yang intinya akan mengkaji selebrasi yang dilakukan oleh Weston McKennie (Schalke 04), Marcus Thuram (Borussia Moenchengladbach), serta Jadon Sancho dan AChraf Hakimi (Borussia Dortmund).
"Topik tersebut (kematian George Floyd) juga terdengar di Bundesliga pada akhir pekan, dengan para pemain seperti Weston McKennie (FC Schalke 04), Marcus Thuram (Borussia Mönchengladbach), Jadon Sancho dan Achraf Hakimi (keduanya Borussia Dortmund) menunjukkan solidaritas dengan berbagai cara," bunyi pernyataan resmi DFB tersebut.
"Sementara aksi mereka telah mendapat dukungan oleh publik, telah ada beberapa diskusi tentang pengumuman hari Sabtu setelah Weston McKennie mengenakan ban lengan dengan slogan 'Keadilan untuk George' bahwa badan kontrol DFB akan menangani masalah ini dan memeriksa situasi dalam beberapa hari mendatang."
George Floyd merupakan warga Amerika kulit hitam yang tewas setelah ditahan oleh kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat. Dia disebut mengalami penganiayaan oleh petugas bernama Derek Chauvin yang kini telah dipecat dan menghadapi tuduhan pembunuhan dan pembantaian. Tiga rekan Chauvin lainnya juga dipecat meskipun belum ikut diadili.
Dalam pernyataannya, DFB juga menjelaskan bahwa Jadon Sancho mendapatkan kartu kuning pada laga kontra Fortuna Dussledorf bukan karena tulisan di kaus dalamnya. Kartu kuning itu, menurut DFB lebih karena Sancho melanggar larangan membuka atau pun mengangkat kostum hingga atas kepala.
Karena itu, menurut DFB, AChraf Hakimi tak mendapatkan hukuman. Hakimi hanya mengangkat kostumnya hingga leher untuk menunjukkan kaus dalamnya yang bertulisan, "Keadilan Untuk George", sama seperti kaus dalam Sancho.
McKennie sendiri menilai dukungannya sebagai George Floyd bukan sebagai pernyataan politik. Menurut dia, dukungan tersebut sejalan dengan apa yang sering digaungkan di sepak bola untuk menentang rasisme.
"Ada aturan di liga bahwa Anda tidak bisa membuat pernyataan politik. Tapi maksud saya, jika Anda benar-benar melihat ini sebagai pernyataan politik, maka saya tidak tahu harus mengatakan apa kepada Anda, " kata McKennie dalam wawancara dengan media Amerika Serikat, Forbes.
"Liga dan semua orang (dalam sepak bola) selalu mengatakan 'katakan tidak pada rasisme.' Jadi saya tidak berpikir bahwa akan ada masalah. Jika saya harus mengambil konsekuensi untuk mengekspresikan pendapat saya, untuk mengekspresikan perasaan saya, untuk membela apa yang saya yakini, maka itu adalah sesuatu yang harus saya lakukan."
McKennie pun menyatakan akan terus melakukan dukungan terhadap George Floyd di laga Bundesliga selanjutnya.
SPORT ILLUSTRATED