TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 3 Juli 2020 berusia seabad atau 100 tahun sebagai pendidikan tinggi teknik di Indonesia. Pimpinan akan menggelar sidang terbuka acara itu secara daring. Selain itu beberapa nama donatur yang menyumbang Rp 9,51 miliar ke ITB dipajang di tengah kampus.
Sekretaris ITB Widjaja Martokusumo mengatakan pimpinan ITB akan hadir untuk prosesi sidang terbuka besok. Presiden Joko Widodo rencananya akan memberi sambutan secara jarak jauh. Serangkaian acara lainnya seperti talkshow tentang pendidikan.
Sementara itu Majelis Wali Amanat (MWA) ITB mencanangkan program Satu Abad Satu Triliun (1A1T) untuk Dana Lestari ITB. Gabungan alumni muda dilibatkan untuk berkampanye dan sosialisasi penggalangan dana lewat platform digital dan media sosial. “Untuk mengajak para philanthropy berkontribusi dalam pengembangan ITB,” kata Widjaja lewat siaran pers Kamis, 2 Juli 2020.
Selama periode Januari hingga Maret 2020 telah terhimpun komitmen dana dari beberapa alumni sebesar Rp 9,51 miliar dari 59 donatur. Sebagai bentuk penghargaan bagi para donatur, ITB dan alumni menggagas kegiatan pemasangan tile naming di fasilitas bersama kampus. Lokasinya di tangga dekat rotunda bangunan Campus Centre.
Beberapa nama donatur yang terpasang dengan huruf putih berlatar hitam itu adalah para alumni seperti Subakat Hadi, Nurhayati Subakat, Pramono Anung, juga Yayasan Solidarity Forever. Pemasangan nama-nama donatur itu selesai 18 Juni lalu dengan biaya sebesar Rp 490 juta. Biaya itu untuk perancangan, konstruksi, renovasi area, dan penataan ulang taman rumput di sekitarnya.
ITB berawal dari pendirian Technische Hogeschool pada 1920 kemudian diresmikan dengan nama Institut Teknologi Bandung pada 1959 oleh Presiden Soekarno. Peringatan 100 tahun ITB ini bertema Inovasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.
ANWAR SISWADI