TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perhimbunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Maulana Yusran mengatakan saat ini pelaku usaha maupun asosiasinya sulit memproyeksikan bisnisnya pada masa libur Lebaran mendatang. Pasalnya, kebijakan pemerintah bisa berubah kapan saja.
Misalnya saja, pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mulanya tidak bakal melarang mudik Lebaran, saat ini justru melarang mudik.
"Sekarang saya enggak berani berbicara outlook karena kebijakannya at anytime. Jadi tidak ada kebijakan firm yang kita tahan dalam seminggu saja. Pemerintah pasti akan lihat dampak juga," ujar Maulana kepada Tempo, Ahad, 11 April 2021.
Saat ini, menurut Maulana, masyarakat terbiasa memesan hotel pada waktu mendekati hari-H kunjungan wisatanya. Sebab, pemerintah kerapkali mengubah kebijakannya dalam waktu singkat.
"Masyarakat sudah belajar dari tahun 2020 di mana tiba-tiba pemerintah membatalkan sesuatu yang sudah dijanjikan dari mudik lebaran tahun lalu juga kan. Sehingga sekarang itu yang terjadi fenomenanya reservasi last minutes," tutur Maulana.
Maulana mengatakan para pengusaha yang biasanya bisa memprediksi outlook bisnis, misalnya selama lebaran berapa okupansi hotel, target, dan pesanan yang sudah masuk berapa, kini tidak bisa dilakukan.