TEMPO.CO, Jakarta - Batuk kering merupakan batuk yang tidak mengeluarkan dahak atau lendir, iritasi dan membuat gatal tenggorokan. Batuk kering umumnya disebabkan virus flu, alergi dan lain-lain.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa penyebab umum terjadinya penyakit batuk kering:
- Virus penyakit, seperti pilek, influenza, Covid-19.
- Batuk pasca virus atau pasca infeksi.
- Asma.
- Merokok.
- Refluks gastroesofagus.
- Rinitis alergi karena menghirup zat yang membuat Anda alergi, misal serbuk sari, debu, atau bulu hewan.
- Sindrom batuk saluran napas atas.
- Radang kotak suara.
- Batuk rejan.
- Apnea tidur obstruktif, dan mendengkur.
- Batuk kebiasaan.
- Benda asing yang terhirup, biasanya ini terjadi pada bayi dan anak kecil.
- Penyakit paru-paru interstisial.
- Efek samping obat.
- Gagal jantung.
- Emboli paru (bekuan darah di paru-paru) atau kanker paru-paru.
Batuk kering dapat diperparah karena menghirup udara dingin dan kering, polusi udara, menghirup zat yang membuat alergi, menghidup debu, paparan asap tembakau, penggunaan suara secara berlebihan dan perubahan suhu.
Anda disarankan segera menemui dokter saat batuk kering sudah menunjukkan salah satu gejala di antaranya menjadi batuk darah atau batuk berdahak dalam jumlah banyak, sesak napas, batuk di malam hari, nyeri di dada, demam, suara serak, sakit kepala berkelanjutan, sakit telinga, ruam, kehilangan berat badan, batuk berlansung lebih dari 10 hari (dengan sedikit atau tanpa membaik), tekanan darah tinggi, keluhan jantung, asma.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Bahan-bahan di Dapur ini Bisa Jadi Obat Herbal Untuk Hilangkan Batuk