Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1 Muharram: Malam 1 Suro Tanpa Tradisi Mubeng Beteng di Yogyakarta

Reporter

image-gnews
Mubeng Beteng merupakan tradisi tahunan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang telah ada sejak zaman Sri Sultan Hamengkubowono I untuk menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Suro. Foto: @ibonugro_
Mubeng Beteng merupakan tradisi tahunan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang telah ada sejak zaman Sri Sultan Hamengkubowono I untuk menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Suro. Foto: @ibonugro_
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi meniadakan tradisi budaya Mubeng Beteng. Tradisi ini dilakukan guna memperingati tahun baru Jawa, 1 Suro Alip 1955 menjelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah. Peniadaan tradisi ini dilakukan guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di Yogyakarta, sebagaimana disampaikan melalui akun media sosial twitter resmi Kraton Yogyakarta @kratonjogja pada 7 Agustus 2021.

Tradisi Mubeng Beteng atau mengitari benteng dilakukan setiap tahunnya oleh Keraton Yogyakarta bersama seluruh masyarakat guna memperingati tahun baru penanggalan Jawa 1 Suro yang bertepatan pula tahun baru Islam 1 Muharram. Biasanya, ritual ini dilaksanakan pada dinihari, tepatnya pukul 00.00 WIB. Akan tetapi, masyarakat bersama para abdi dalem Keraton Yogyakarta sudah mempersiapkan diri sejak pkl. 20.00 dengan berkumpul di beteng Keraton. Serangkaian acara seperti tahlil, pembagian makanan berkah, dan tembangan macapat Jawa dilakukan hingga prosesi mubeng beteng dimulai.

Mubeng Beteng sudah ada sejak masa kepemimpinan Sultan Hamengku Bowono II pada 1919. Tradisi ini dilaksanakan dengan berjalan kaki tanpa berbicara sepatah kata pun sepanjang menyusuri Beteng Keraton Yogya. Rute awal dimulai dari pelataran Kamandungan Lor (Keben) - Ngabean - Pojok Beteng Lor Kulon - Pojok Beteng Kulon - Jalan MT Haryono (lewat selatan Plengkung Gading-Pojok Beteng Wetan- Jl. Brigjen Katamso, Jl. Ibu Ruswo- Alun -Alun Utara- Kamandungan lor.

Cara jalan sembari membisu ini merupakan bentuk simbolis sarat filosofis yang mendalam. Sebagaimana dikutip dari Skripsi yang tertera di laman UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, digilib.uin-suka.ac.id,  perubahan tahun hendaknya disambut dengan penuh keprihatinan dan intropeksi diri atas segala hal yang telah terjadi di tahun sebelumnya. Tak hanya itu, melalui ritual ini warga mendekatkan diri kepada Sang Pencipta seraya memohon atas kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru. Oleh karena itu, tradisi ini juga dikenal dengan nama Lampah Budaya Tapa Bisu Mubeng Beteng.

Tidak hanya Lampah Budaya Tapa Bisu Mubeng Beteng, dalam menyambut Tahun Baru malam 1 Suro Alip 1955/1 Muharram 1443 juga dilaksanakan tradisi pembersihan barang-barang pusaka Keraton Yogyakarta, atau yang dikenal dengan nama Hajad Dalem Jamasan Pusaka Alip 1955. Namun, untuk tahun ini, pelaksanaan tradisi ini dilakukan secara tertutup untuk umum.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Pemerintah Geser Mundur Hari Libur Tahun Baru Islam dan Maulin Nabi Muhammad SAW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

17 jam lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

6 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.