TEMPO.CO, Jakarta - Angelique Coetzee seorang dokter di Afrika Selatan, yang juga ikut mengidentifikasi varian baru Covid-19 omicron, menyebut pasien terinfeksi varian omicron, yang dirawatnya mengalami gejala ringan sehingga bisa dirawat di rumah.
Menurut Coetzee, ada tujuh pasien Covid-19 yang dirawat dikliniknya, dan mereka memiliki gejala yang berbeda-beda. Varian omicron terdeteksi pertama kali oleh National Institute of Communicable Diseases (NICD) di Afrika Selatan pada 25 November 2021, Diagnosis itu diperoleh dari sampel yang diambil dari sebuah labolatorium dari 14 November 2021 sampai 16 November 2021.
Warga mengantre panjang untuk membeli bahan makanan di supermarket Strubens Valley, menjelang diberlakukannya lockdown selama 21 hari, sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Maret 2020. Afrika Selatan akan melakukan lockdown dimulai dari Kamis 26 Maret 2020. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Coetzee mengatakan pada 18 November 2021 ada seorang pasien di kliniknya mengalami kelelahan yang akut sudah dua hari, tubuh pegal-pegal dan sakit kepala.
“Gejala-gejala ditingkat seperti itu hampir sama dengan orang terinfeksi virus corona yang biasa. Lantaran kami belum menangani pasien Covid-19 dalam 8 sampai 10 pekan terakhir, maka kami memutuskan untuk melakukan tes,” kata Coetzee, yang menambahkan pasien itu dan keluarganya positif Covid-19.
Pada hari yang sama, lebih banyak pasien yang datang ke kliniknya dengan gejala yang mirip sehingga dia berfikir ada sesuatu yang salah. Sejak 18 November itu, dia kedatangan satu sampai tiga pasien (Covid-19) dalam sehari.
“Kami telah melihat banyak pasien mengalami varian Delta Covid-19 dalam gelombang ketiga pandemi Covid-19. Dan ini (omicron) tidak sesuai dengan gambaran klinis. Sebagian besar (pasien) mengalami gejala ringan dan sejauh ini belum ada yang dilarikan untuk menjalani operasi. Kami bisa merawat pasien-pasien ini secara konservatif di rumah,” kata Coetzee.
Coetzee, yang juga anggota Komite Penasehat bidang vaksin, mengatakan tidak seperti varian Delta, sejauh ini pasien-pasien (omicron) tidak melaporkan kalau mereka kehilangan penciuman atau mati indra perasa. Tidak ada pula penurunan tingkat oksigen yang signifikan dengan varian baru Covid-19 ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Eks Direktur WHO Asia Tenggara Ingatkan Potensi Omicron Menyebar ke Luar Afrika
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu