TEMPO.CO, Jakarta - Akhir 2004, menjadi tahun kelam bagi warga Provinsi Aceh. Bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 9,3, disusul tsunami setinggi 30 meter menerjang kawasan itu. Hal itu, menimbulkan bekas luka mendalam. Namun, kini Aceh telah bangkit. Sisa-sisa hasil peninggalan dahsyatnya tsunami Aceh, kini telah menjadi destinasi wisata yang menarik pelancong.
Dikutip dari etd.repository.ugm.ac.id, dalam salah satu penelitiannya yang berjudul “Wisata Tsunami sebagai Dark Tourism di Banda Aceh”, konteks destinasi wisata kelam (dark tourism) di Aceh merupakan representasi wisata yang menampilkan komodifikasi atas situasi kematian, kebencanaan, dan penderitaan. Destinasi wisata ini, menciptakan citra positif bagi penyintas yang berhasil bangkit dari keterpurukan tsunami.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah empat destinasi wisata kelam di Aceh, sisa dari peninggalan dahsyatnya tragedi tsunami yang menarik untuk dikunjungi:
- Museum Tsunami Aceh
Tragedi Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam, menyebabkan lebih dari 280 ribu nyawa melayang. Untuk mengenang tragedi itu, pemerintah melalui Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD Nias pada 2007 membangun sebuah museum bernama “Museum Tsunami Aceh”. Terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh, Aceh, bangunan empat lantai ini nampak sangat megah.Didesain oleh Ridwan kamil, Museum Tsunami Aceh menyuguhkan pemandangan yang membawa wisata seolah merasakan bencana yang sempat melanda. Misalnya, melalui makna filosofis dari desain-desain ruang atau lorong Space of Fear, The Light of God, Jembatan harapan, Memorial Hall, dan masih banyak lagi. Tempat ini, nyatanya tak hanya sebagai objek wisata, tetapi juga sebagai situs edukasi geologi.
- Situs Kapal PLTD Apung
Situs Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung yang terletak di Gombong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh menjadi saksi bisu kedahsyatan tragedi tsunami. Kapal raksasa seluas 1.900 meter persegi dengan panjang 63 meter dan berat 2.600 ton itu terhempas sejauh lima kilometer dari perairan menuju pusat Kota Banda Aceh.Kini, kapal tersebut telah menjadi destinasi dark tourism menarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Sebab, melansir dari bandaacehtourism.com, pada saat menaiki geladak kapal, pengunjung akan disuguhkan panorama Kota Banda Aceh. Pengunjung juga bisa melihat infrastruktur bagian dalam kapal PLTD Apung. Selain untuk mengenang tragedi tsunami, situs ini sekaligus sebagai situs wisata edukasi.
- Masjid Rahmatullah Lampuuk
Di Aceh Besar, selain terdapat pantai pasir putih bernama Pantai Lampuuk, ada juga satu tempat wisata menarik bernama Masjid Rahmatullah. Masjid ini telah menjadi saksi bisu dari bencana tsunami Aceh 2004, sebab masjid ini merupakan satu-satunya bangunan yang selamat dari terjangan tsunami.Padahal, lokasi Masjid Rahmatullah hanya berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai. Tentu, hal ini kemudian membuat takjub banyak orang dan membuat mereka datang untuk sekadar foto-foto dari masjid ini. Sekaligus, menjadi tempat wisata religi untuk mengenang tragedi tsunami yang memporak-porandakan kawasan itu, 17 tahun yang lalu.
- Kapal di Atas Rumah
Lokasinya berada di Kampung Lampulo yang tak jauh dari pusat kota, sebuah kapal dengan berat 65 ton dan panjang 25 meter tersangkut di atap rumah salah satu warga bernama Missbah. Kapal ini terseret oleh dahsyatnya gelombang tinggi tsunami sejauh 3 km ke daratan. Kini, telah menjadi bangunan ikonik untuk mengenang tragedi kelam itu.IklanScroll Untuk MelanjutkanDilansir dari acehtourism.travel, kapal ini dijuluki sebagai Kapal Nuh, dan kini telah menjadi objek wisata pasca tsunami Aceh yang ramai dikunjungi wisatawan. Untuk melihat kapal ini dari atas, maka di sekitar lokasi terdapat tangga yang bisa dinaiki. Saat mengunjungi tempat wisata ini, pengunjung tidak akan dikenakan biaya. Namun, jika ingin memberikan donasi, bisa meletakkannya ke dalam kotak amal yang tersedia.
HARIS SETYAWAN
Baca: Hari ini Tahun 2004 Tsunami Aceh Mengguncang 11 Negara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.