Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Kutil, Bagaimana Cara Mencegah Si Kutil Tumbuh?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kutil. Webmd
Ilustrasi kutil. Webmd
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKutil dapat dimiliki oleh siapa saja. Kutil terjadi akibat adanya infeksi virus yang menyerang lapisan kulit. Lalu, bagaimana kutil bisa muncul di kulit?

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), kutil merupakan benjolan pada kulit yang berakar di permukaan kulit.  Ada beragam jenis kutil, tetapi semuanya disebabkan oleh virus HPV (human papilloma virus). HPV memproduksi keratin, yaitu protein pembentuk rambut dan kuku secara berlebihan. Akibatnya, kutil menjadi tebal, menonjol, dan terasa kasar.

Virus HPV memiliki lebih dari 150 jenis, termasuk yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. “Ini adalah jenis virus yang sama yang menyebabkan kutil di seluruh tubuh, tapi jenisnya berbeda,” ujar dokter spesialis obgyn, Leah Millheiser dari California, Amerika Serikat. 

Virus HPV dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk telapak tangan, kaki, dan kelamin. Virus penyebab kutil ini biasanya menular melalui kontak fisik dengan penderita kutil atau dari benda yang terkontaminasi. Setelah kulit terpapar HPV, kutil membutuhkan waktu sekitar 2–6 bulan untuk berkembang.

Kutil yang tergolong ringan biasanya dapat sembuh sendiri tanpa diobati. Meski begitu, kutil bisa menyebabkan nyeri dan iritasi kulit. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter bila memiliki kutil, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Kutil

Biasanya, kutil ditandai dengan benjolan kecil atau datar di kulit. Benjolan ini bertekstur kasar atau halus, dengan warna seperti kulit, cokelat, atau hitam.

Kutil terjadi karena virus HPV menginfeksi kulit dan membentuk benjolan kecil. Virus ini dapat menyebar melalui berbagai cara, misalnya kontak langsung dengan orang yang memiliki kutil, atau berhubungan seksual dengan penderita kutil kelamin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari laman Ciputra Hospital, virus HPV juga dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain melalui beberapa cara, seperti ketika Anda menggaruk kutil, mengisap jari yang terdapat kutil, menggigit kuku yang dihidupi kutil, dan lainnya.

Cara Mencegah Munculnya Kutil

Meski begitu, kita dapat melakukan upaya untuk mencegah penyebaran virus penyebab kutil. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

  • Menghindari kebiasaan menggigit kuku
  • Menghindari kontak fisik dengan orang yang memiliki kutil
  • Menghindari berbagi pakai peralatan pribadi, seperti handuk, pakaian, gunting kuku, dan pisau cukur
  • Menjalani vaksin HPV
  • Menghindari perilaku seks bebas dan menggunakan kondom untuk mencegah kutil kelamin
  • Memelihara kebersihan kulit tangan dan kaki dengan menjaganya tetap kering
  • Mencuci tangan sampai bersih bila tidak sengaja menyentuh kutil
  • Menggunakan alas kaki saat berada di tempat yang lembap, seperti area sekitar kolam renang atau kamar mandi umum agar tidak tertular virus penyebab kutil.

M. RIZQI AKBAR 

Baca: Kutil Kelamin Bisa Sebabkan Kanker Obati dengan Cara ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

22 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

24 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

26 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

26 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

28 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

30 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?