Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bruce Willis Pensiun karena Idap Aphasia, Ini Gejala Aphasia Berdasar Jenisnya

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Demi Moore dan Bruce Willis. Instagram.com/@demimoore
Demi Moore dan Bruce Willis. Instagram.com/@demimoore
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Aphasia merupakan gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kerusakan pada area otak.

Gangguan ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berbicara, membaca, menulis, dan memahami bahasa. Beberapa hari lalu aktor Bruce Willis umumkan pensiun dari film karena mengalami aphasia.

Melansir NHS, gejala umum yang mungkin dialami penderita aphasia adalah kesulitan mengekspresikan diri atau memahami hal-hal yang mereka dengar atau baca. Meski demikian, gejala aphasia pada tiap individu bisa berbeda-beda bergantung pada jenis yang diderita. Beberapa jenis aphasia termasuk aphasia ekspresif, aphasia reseptif, aphasia yang terkait dengan demensia, dan aphasia progresif primer.

Apabila aphasia disebabkan oleh cedera otak mendadak, seperti stroke atau cedera kepala parah, gejala umumnya muncul  langsung setelah cedera. Jika aphasia disebabkan oleh kerusakan otak secara bertahap, seperti demensia atau tumor otak, gejala biasanya berkembang secara bertahap.

Aphasia Ekspresif

Seseorang yang mengalami aphasia ekspresif dapat mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan pikiran, ide, dan pesannya kepada orang lain. Jenis aphasia ini dapat mempengaruhi ucapan, tulisan, gerakan atau gambar, dan mempengaruhi kegiatan sehari-hari.

Gejala yang mungkin dialami penderia aphasia ekspresif antara lain :

  • Ucapan yang lambat dan terputus-putus atau kesulitan menyusun kalimat
  • Berusaha keras untuk mengeluarkan kata-kata tertentu, seperti nama benda, tempat, atau orang
  • Hanya bisa menggunakan kata benda dan kata kerja dasar, misalnya “ingin minum”
  • Kesalahan ejaan atau tata bahasa
  • Menggunakan kata yang salah tetapi terkait, misalnya ingin mengatakan kursi tapi justru mengatakan meja
  • Salah mengucapkan kata sehingga ucapannya tidak masuk akal

Aphasia Reseptif

Seseorang yang mengalami aphasia reseptif dapat mengalami kesulitan memahami hal-hal yang mereka dengar atau baca. Jenis aphasia ini juga bisa menyebabkan kesulitan menafsirkan gerak tubuh, gambar, angka, dan gambar.

Gejala aphasia reseptif antara lain :

  • Kesulitan memahami perkataan orang lain
  • Kesulitan memahami kata-kata tertulis
  • Salah menafsirkan arti kata, gerak tubuh, gambar atau gambar
  • Memberikan tanggapan yang tidak masuk akal karena salah memahami pertanyaan atau komentar
  • Tidak menyadari kesalahan bicara atau kesulitan mereka dengan pemahaman

Aphasia yang Terkait dengan Dimensia

Penderita penyakit demensia paling umu, seperti alzheimer dan demensia vaskular, biasanya mengalami aphasia ringan. Gejala yang muncul seringkali melibatkan masalah dalam menemukan kata atau kesulitan mengingat nama orang lain, bahkan orang yang sebenarnya mereka kenal baik.

Aphasia Progesif Primer (PPA)

Aphasia progresif primer, atau PPA, merupakan jenis aphasia yang langka dan dapat mempengaruhi kemampuan bahasa penderitanya. Biasanya, masalah pertama yang dialami orang dengan aphasia progresif primer adalah kesulitan menemukan kata yang tepat atau mengingat nama seseorang.

Gejala aphasia progresif primer dapat memburuk secara bertahap. Gejala tersebut mencakup :

  • Cara berbicara menjadi ragu-ragu dan sulit, serta membuat kesalahan dalam mengucapkan kata atau tata bahasa
  • Bicara menjadi lambat dengan kalimat pendek dan sederhana
  • Lupa arti kata-kata yang rumit, kemudian kata-kata sederhana, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk memahami orang lain
  • Ucapan menjadi lebih kabur dan orang tersebut mengalami kesulitan untuk menjelaskan secara spesifik atau mengklarifikasi apa yang mereka katakan
  • Kecil kemungkinan untuk memulai percakapan

Penderita aphasia progresif primer juga dapat mengalami gejala lain di kemudian hari, termasuk perubahan kepribadian dan perilaku, kesulitan mengingat seperti penderita Alzheimer, dan kesulitan mengontrol gerakan seperti penderita Parkinson.

SITI NUR RAHMAWATI

Baca juga: Penyakit Tersebab Kolesterol Tinggi Tak hanya Stroke dan Jantung, Apa Saja?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

14 jam lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.


Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

18 jam lalu

ilustrasi kacang. Unsplash/Maksim Shutov
Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?


Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

21 jam lalu

ilustrasi air dingin (pixabay.com)
Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

22 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

1 hari lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

7 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

14 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

21 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.