TEMPO.CO, Jakarta -Aphasia merupakan gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kerusakan pada area otak.
Gangguan ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berbicara, membaca, menulis, dan memahami bahasa. Beberapa hari lalu aktor Bruce Willis umumkan pensiun dari film karena mengalami aphasia.
Melansir NHS, gejala umum yang mungkin dialami penderita aphasia adalah kesulitan mengekspresikan diri atau memahami hal-hal yang mereka dengar atau baca. Meski demikian, gejala aphasia pada tiap individu bisa berbeda-beda bergantung pada jenis yang diderita. Beberapa jenis aphasia termasuk aphasia ekspresif, aphasia reseptif, aphasia yang terkait dengan demensia, dan aphasia progresif primer.
Apabila aphasia disebabkan oleh cedera otak mendadak, seperti stroke atau cedera kepala parah, gejala umumnya muncul langsung setelah cedera. Jika aphasia disebabkan oleh kerusakan otak secara bertahap, seperti demensia atau tumor otak, gejala biasanya berkembang secara bertahap.
Aphasia Ekspresif
Seseorang yang mengalami aphasia ekspresif dapat mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan pikiran, ide, dan pesannya kepada orang lain. Jenis aphasia ini dapat mempengaruhi ucapan, tulisan, gerakan atau gambar, dan mempengaruhi kegiatan sehari-hari.
Gejala yang mungkin dialami penderia aphasia ekspresif antara lain :
- Ucapan yang lambat dan terputus-putus atau kesulitan menyusun kalimat
- Berusaha keras untuk mengeluarkan kata-kata tertentu, seperti nama benda, tempat, atau orang
- Hanya bisa menggunakan kata benda dan kata kerja dasar, misalnya “ingin minum”
- Kesalahan ejaan atau tata bahasa
- Menggunakan kata yang salah tetapi terkait, misalnya ingin mengatakan kursi tapi justru mengatakan meja
- Salah mengucapkan kata sehingga ucapannya tidak masuk akal
Aphasia Reseptif
Seseorang yang mengalami aphasia reseptif dapat mengalami kesulitan memahami hal-hal yang mereka dengar atau baca. Jenis aphasia ini juga bisa menyebabkan kesulitan menafsirkan gerak tubuh, gambar, angka, dan gambar.
Gejala aphasia reseptif antara lain :
- Kesulitan memahami perkataan orang lain
- Kesulitan memahami kata-kata tertulis
- Salah menafsirkan arti kata, gerak tubuh, gambar atau gambar
- Memberikan tanggapan yang tidak masuk akal karena salah memahami pertanyaan atau komentar
- Tidak menyadari kesalahan bicara atau kesulitan mereka dengan pemahaman
Aphasia yang Terkait dengan Dimensia
Penderita penyakit demensia paling umu, seperti alzheimer dan demensia vaskular, biasanya mengalami aphasia ringan. Gejala yang muncul seringkali melibatkan masalah dalam menemukan kata atau kesulitan mengingat nama orang lain, bahkan orang yang sebenarnya mereka kenal baik.
Aphasia Progesif Primer (PPA)
Aphasia progresif primer, atau PPA, merupakan jenis aphasia yang langka dan dapat mempengaruhi kemampuan bahasa penderitanya. Biasanya, masalah pertama yang dialami orang dengan aphasia progresif primer adalah kesulitan menemukan kata yang tepat atau mengingat nama seseorang.
Gejala aphasia progresif primer dapat memburuk secara bertahap. Gejala tersebut mencakup :
- Cara berbicara menjadi ragu-ragu dan sulit, serta membuat kesalahan dalam mengucapkan kata atau tata bahasa
- Bicara menjadi lambat dengan kalimat pendek dan sederhana
- Lupa arti kata-kata yang rumit, kemudian kata-kata sederhana, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk memahami orang lain
- Ucapan menjadi lebih kabur dan orang tersebut mengalami kesulitan untuk menjelaskan secara spesifik atau mengklarifikasi apa yang mereka katakan
- Kecil kemungkinan untuk memulai percakapan
Penderita aphasia progresif primer juga dapat mengalami gejala lain di kemudian hari, termasuk perubahan kepribadian dan perilaku, kesulitan mengingat seperti penderita Alzheimer, dan kesulitan mengontrol gerakan seperti penderita Parkinson.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: Penyakit Tersebab Kolesterol Tinggi Tak hanya Stroke dan Jantung, Apa Saja?