Sepi Penumpang, Dua KA Eksekutif Tidak Diberangkatkan

TEMPO Interaktif, Surabaya:Dua kereta api eksekutif jurusan Surabaya-Jakarta, KA Gumarang dan KA Argo Anggrek Malam, Rabu (20/2), batal berangkat karena sepi penumpang. Penumpang yang terlanjur membeli tiket, dialihkan ke KA eksekutif lainnya. Menurut Wakil Kepala Stasiun Pasar Turi Surabaya Prayitno, jumlah penumpang yang sudah membeli tiket KA Gumarang 11 orang, sedangkan KA Argo Anggrek Malam sebanyak 52 orang. Padahal, pada hari-hari biasa penumpang kedua kereta eksekutif tersebut mencapai 150-200 orang. "Karena sepinya penumpang, maka terpaksa kami batalkan untuk meminimalisasi jumlah kerugian," kata Prayitno. Penumpang yang sudah membeli tiket tersebut dialihkan ke kereta eksekutif lainnya. Penumpang KA Gumarang, yang seharusnya berangkat pukul 17.25 WIB, dialihkan ke KA Sembrani yang berangkat pukul 18.30 WIB. Sedangkan KA Argo Anggrek Malam dialihkan ke KA Argo Bromo yang akan berangkat pukul 21.00 WIB. Dalam beberapa pekan ini, kata Prayitno, jumlah penumpang kereta api menurun drastis, terutama, sejak terjadinya bencana banjir di Jakarta dan Jawa Tengah. Ia memberi contoh, Kamis (14/2) lalu, penumpang KA Argo Anggrek Pagi sebanyak 207 penumpang, Argo Anggrek Malam 166, Argo Bromo Malam 207, Sembrani 339, dan Gumarang 106. Sementara Selasa (19/2), penumpang yang menggunakan KA Argo Anggrek Pagi sebanyak 124, KA Argo Anggrek Malam 106, KA Argo Bromo 133 dan Sembrani 223. "Itu selisihnya jauh dari hari-hari normal biasanya. Banyaknya jumlah penumpang di Sembrani itu pun karena gabungan dari penumpang KA Gumarang yang batal berangkat," kata Prayitno. Hingga kini, kedatangan KA di Stasiun Pasar Turi masih mengalami keterlambatan meskipun tidak separahnya sebelumnya. Misalnya, KA Argo Anggrek Malam, yang seharusnya datang pukul 05.30 WIB, tiba di Surabaya pukul 08.00 WIB. KA Sembrani yang semestinya datang pukul 04.30 WIB, tiba di stasiun pukul 10.15 WIB. Keterlambatan ini karena kecepatan KA yang lewat jalur utara dikurangi saat melintas di Batang, Jawa Tengah, setelah longsor beberapa hari lalu. (Adi Mawardi-Tempo News Room)