Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Fuad Rachmany mengatakan, akan mengajukan kasus kredit macet PT.Great River International Tbk sebesar Rp.300 miliar ke Kejaksaan Agung. ?Ini merupakan tindak pidana,? katanya di DPR, Senin (19/6). Menurut Fuad, penerbitan obligasi semula ditujukan untuk pembayaran kredit kepada Bank Danamon sebesar Rp 222 miliar dan sisanya Rp 78 miliar diperuntukkan sebagai modal kerja, peremajaan mesin, dan membeli alat-alat produksi. Awalnya, kondisi keuangan Great River berstatus sehat, namun pada 13 Januari 2005 perusahaan tekstil itu tidak sanggup melakukan pembayaran bunga obligasi. "Kami menemukan indikasi Rp 78 miliar dana obligasi tidak digunakan sebagai mana mestinya,? ujarnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, manajemen Great River ditemukan overstatement penyajian akun penjualan dan piutang dalam laporan keuangan 31 Desember 2003. Selain itu, juga ditemukan penambahan aktiva tetap perseroan, khususnya yang terkait dengan penggunaan dana hasil emisi obligasi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Fuad mengatakan, pihaknya menemukan indikasi kuat telah terjadi pelanggaran atas Pasal 107 Undang-Undang Pasar Modal yang dilakukan manajemen Great River. " Pemeriksaan sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan pada 22 Nopember 2005 dengan direksi periode 2003-2004 sebagai tersangka," kata Fuad. MARLINA MS | SOFIAN
Iklan
