TEMPO Interaktif, Samarinda: Kesebelasan Bontang Pupuk Kaltim, Kalimantan Timur berduka, atas meninggalnya pemain gelandang andalannya, Jumadi Abdi, Minggu (15/3) di Rumah Sakit Pupuk Kaltim, Bontang sekitar pukul 09.40 Wita. Jumadi mengalami kegagalan multi organ tubuh setelah menjalani perawatan delapan hari, sejak Sabtu, 7 Maret malam lalu.
Nurul Fathoni, Direktur Medis Rumah Sakit Pupuk Kaltim mengungkapkan Jumadi mengalami pecah usus halus akibat benturan di perutnya saat timnya menjamu Persela Lamongan, Sabtu (7/3). Akibatnya, rongga perut yang seharusnya steril tersumbat kotoran berkuman dari pecahnya usus halus yang berakibat infeksi.
"Kuman-kuman dari toksin kotoran itu yang menyebar dan menghentikan fungsi seluruh organ vitalnya," kata Nurul Fathoni saat dihubungi di Samarinda, Minggu (15/3). Dijelaskannya, awalnya saat perawatan fungsi ginjal menurun, kemudian diikuti gangguan paru-paru, liver dan terakhir menjelang nafas terakhirnya, jantung gelandang Pupuk Kaltim itu tak berfungsi.
"Ini yang membuatnya tak bisa bertahan," ujarnya.
Setelah meninggal, pemain kelahiran 14 Maret 1983 tersebut dimandikan dan disalatkan. Sekitar pukul 12.30 Waktu Indonesia Tengah dibawa ke rumah duka di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
FIRMAN HIDAYAT