Menurut Eddy, dalam pertemuan dengan pihak Bakrie hari Senin (6/4), manajemen telah menjelaskan perihal ralat laporan tersebut. Karena hasil penjelasan itu dinilai cukup, evaluasi Bursa tak dilanjutkan.
Dengan alasan yang sama, Bursa juga tak meneruskan rencananya memanggil auditor laporan Bakrie, yakni kantor akuntan publik Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang. Namun Eddy enggan menuturkan lebih detail seperti apa penjelasan yang diberikan Bakrie.
Dalam laporan keuangan Bakrie yang dipublikasikan Jumat (3/4) lalu, perseroan mencatatkan rugi bersih Rp 16,62 triliun. Sehari kemudian Bakrie merevisinya menjadi Rp 15,86 triliun, atau berkurang Rp 769 miliar. Otoritas Bursa kemudian menyatakan akan memanggil Bakrie dan auditornya untuk memaparkan perihal perubahan dalam waktu sehari dengan jumlah yang luar biasa itu.
Saat itu Eddy khawatir jika perseroan lain nantinya menganggap tak masalah mengumpulkan laporan keuangan yang tak valid. Investor bisa dirugikan kalau telanjur mengambil tindakan berdasar laporan keuangan yang salah. "Apalagi harga saham itu sensitif terhadap isi laporan keuangan."
BUNGA MANGGIASIH