TEMPO Interaktif, Makassar - Kebakaran yang menghabiskan gedung lantai lima dan enam fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, di kawasan Tamalanrea Makassar, Minggu (5/7) pagi menghanguskan sedikitnya 20 proyek penelitian. Sebagian besar proyek penelitian ini hampir rampung.
Dekan Fakultas Farmasi Unhas, Prof Elly Wahyudi DEA mengatakan, lantai lima dan enam fakultasnya yang terdiri dari laboratorium fitokimia, farmakognosi, dan mikrobiologi semuanya hangus terbakar. Padahal laboratorium ini selain berisi peralatan, juga berisi penelitian tentang tanaman obat dan proyek. Namun semuanya tidak bisa dipakai lagi karena terbakar.
Baca Juga:
Melihat api yang menghabiskan sekitar 70 persen gedung Farmasi, salah satu dosen Farmasi, Rahmawati Syukur terlihat sedih dan nyaris tidak mampu berkata-kata. Menurut Rahma, sedikitnya ada 20 proyek penelitian yang merupakan hibah dari Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, proyek kompetisi Dikti dan Indonesia Managing Higher for Relevance and Efficiency (IMHERE) Unhas, yang sementara dalam proses pengerjaan dan sebagian besar sudah hampir rampung.
Salah satunya sudah mencapai 60 persen dan telah menghabiskan dana Rp 120 juta dengan waktu penelitian selama dua tahun. Timnya terdiri dari empat orang. Rencananya, September hasil penelitian ini akan dikirim ke Jepang untuk diidentifikasi penentuan senyawa.
"Laboratorium Farmasi semua habis, diduga penyebab kebakaran karena hubungan arus pendek listrik," kata Rektor Unhas Prof Idrus Paturusi di lokasi kejadian. Ia memastikan kebakaran ini tidak menelan korban hanya kerugian material.
Saksi mata, Bahrul (23) mahasiswa Jurusan Elektro Fakultas Teknik mengatakan, tiga temannya yang hendak berwudhu tadi subuh yang pertama kali melihat asap di gedung lantai lima. Ia lalu melapor ke pengamanan kampus. Api berhasil dijinakkan oleh petugas pemadam kebakaran empat jam kemudian yakni sekitar pukul 09.00 WITA.
IRMAWATI