TEMPO Interaktif, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengakui dirinya telah gagal membangun pabrik PT Semen Gresik di Sukolilo, Pati. "Harga diri saya sudah terinjak-injak karena masalah ini," kata Bibit di sela-sela acara pelantikan Dewan Pengupahan Jawa Tengah di kantor Gubernur Jawa Tengah kemarin.
Bahkan Bibit mengatakan harga dirinya sudah dijual rendah sekali untuk merealisasikan pendirian pabrik semen. Kegagalan merealisasikan proyek senilai hampir Rp 5 triliun ini, kata Bibit, sungguh membuat malu di depan publik. "Aku isin, proyek bernilai hingga Rp 5 triliun hilang," ujar mantan Panglima Kodam IV Diponegoro ini.
Ia menambahkan, kegagalan pendirian pabrik semen hanya karena adanya provokasi dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM). "Itu LSM sontoloyo, edan itu namanya."
Bibit menuduh LSM yang datang ke Pati dari berbagai daerah memprovokasi masyarakat sekitar agar menolak pendirian pabrik Semen Gresik di wilayahnya. Padahal, kata Bibit, berbagai kajian akademik dan lingkungan sudah dilakukan oleh berbagai pakar. Hasilnya, pendirian pabrik semen sudah memenuhi standar kelayakan lingkungan dan akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi di Pati dan Jawa Tengah.
Bibit mengaku, karena ada pro-kontra di masyarakat, dirinya tak akan memaksakan kehendak dan ngotot untuk mendirikan pabrik. "Saya mengalah karena mereka (yang menolak) juga sedulur sendiri."
Ia juga menyatakan dalam beberapa waktu ke depan dirinya tak akan datang ke Pati. Hal ini karena dirinya merasa sangat kecewa dengan sikap beberapa masyarakat di wilayah itu yang menolak kehadiran pabrik semen. Bibit menambahkan, dirinya tidak akan mau ikut menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul di Pati, tidak tahu sampai kapan. "Kalau ada kekurangan pupuk, jangan meminta ke saya, minta saja ke LSM," katanya.
Salah satu LSM yang melakukan pendampingan kepada warga penolak pabrik semen, Society for Health, Education, Environment, and Peace (SHEEP), menolak jika disalahkan. "Kami hanya mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah," kata Husain, Koordinator SHEEP. Husain menegaskan, kalau memang kebijakan Gubernur Jawa Tengah berdampak positif terhadap masyarakat, LSM juga akan mendukung.
Selama ini, kata Husain, pemerintah tak pernah memberikan jaminan bahwa pendirian pabrik semen memang tidak akan merusak lingkungan. "Kalau memang menjamin, kami tidak akan menolak," katanya. Husain menilai, kegagalan pendirian pabrik semen lebih dikarenakan kegagalan komunikasi Bupati Pati Tasiman dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dengan masyarakat.
ROFIUDDIN