"Itu di DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Banten," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana dalam Diskusi Nasional bertajuk Pembangunan Ibukota Jakarta dalam Perspektif Nasional di Kementerian PPN hari ini.
Adapun untuk jumlah penduduk, Bappenas memperkirakan pada 2025 mencapai 273 juta jiwa. Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan data terakhir 2010 dari Badan Pusat Statistik sebanyak 234 juta jiwa.
"Selanjutnya diperkirakan sebanyak 68 persen dari jumlah penduduk tersebut (pada 2025) akan bermukim di perkotaan sehingga tingkat urbanisasi di provinsi Jawa-Bali lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia," kata Armida.
Hingga April tahun ini saja, ujar Armida, jumlah penduduk Jakarta mencapai 8,52 juta jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 12,99 jiwa per kilometer persegi. "Ini disumbang oleh tingginya migrasi dari luar wilayah ke dalam DKI," jelasnya.
Meski begitu, Bappenas mencatat pada 2006-2007 terjadi penurunan jumlah penduduk di Jakarta yakni di Jakarta Timur sebesar 1,83 persen, di Jakarta Barat sebesar 0,56 persen, di Jakarta Pusat sebesar 2,43 persen, dan di Jakarta Utara sebesar 2,21 persen.
Namun, penurunan jumlah penduduk tersebut diikuti oleh bertambahnya penduduk di daerah sekitar Jakarta, yakni sebesar 4,3 persen di Bogor, 4,6 persen di Bekasi, 4,2 persen di Depok, dan 5,4 persen di Tangerang.
"Data tersebut mengindikasikan semakin banyak penduduk yang bertempat tinggal di wilayah pinggiran Jakarta. Walaupun, mereka bekerja dan memiliki kegiatan di Jakarta," kata Armida.
ISMA SAVITRI