TEMPO Interaktif, Jakarta - Lemahnya peran Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dalam menindak lanjuti laporan masyarakat dikeluhkan anggota komisi itu. Lembaga yang berdiri sejak 2005 lalu ini meminta wewenang mereka diperbesar. "Kami meminta agar diberikan wewenang penyelidikan dan penyidikan pada kasus-kasus yang dilaporkan masyarakat," ujar anggota Kompolnas, Novel Ali, Senin (30/11).
Menurut Novel, selama ini Komisi hanya berfungsi seperti kantor pos yang meneruskan surat aduan dari masyarakat kepada kepolisian. "Faktanya seperti itu," ujarnya. Kompolnas tidak memiliki kewenangan untuk memperdalam laporan itu.
Berdasarkan data Kompolnas, hingga September 2010, terdapat 1.199 laporan masuk. Dari jumlah itu, Komisi meneruskan 928 laporan kepada kepolisian. Dari 928 laporan tersebut, hanya 465 laporan yang dijawab oleh kepolisian. Sebagian besar dari laporan tersebut dinyatakan tidak terbukti oleh Polri. Terhadap jawaban Polri ini, Novel pun mengaku tak bisa berbuat apa-apa.
Selain permasalahan wewenang, Novel juga mengaku kesulitan untuk mengawasi anggota polisi yang berada di daerah. Sampai saat ini, Kompolnas tidak memiliki perpanjangan tangan di daerah. "Tidak seperti KPK yang diwacanakan akan dibuat di daerah," ujarnya. Karena itu, Novel juga meminta agar dibentuk Kompolnas di daerah-daerah. "Ya, seperti Kompolda," ujarnya.
Lemahnya kewenangan ini dibenarkan oleh Sekretaris Komisi, Adnan Pandu Praja. Adnan membandingkan Kompolnas dengan lembaga serupa di luar negeri. ""Kalau di Inggris ada yang namanya Independent Police Complaints Commission (IPCC)," ujarnya.
Menurut Adnan, IPCC memiliki kewenang untuk memproses dan menyelidiki keluhan serius yang diterimanya. "Bahkan mereka bisa memanggil anggota polisi untuk diperiksa," ujarnya.
Untuk itu, baik Adnan maupun Novel meminta Kompolnas diatur dalam sebuah Undang-Undang khusus. Namun, keduanya pesimistis bahwa undang-undang ini akan dibuat. "Undang-Undang yang masih numpuk di DPR itu banyak sekali," tutur Novel. Adnan menambahkan, "Banyak kepentingan tarik menarik."
FEBRIYAN